Jakarta, Lintasbali.com – PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) bersinergi dalam hal penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan riset-riset ilmiah yang dapat memberikan perspektif dalam perumusan kebijakan pemerintah dan kedua perusahaan.
Kerja sama ini, ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembentukan Indonesia Energy and Electricity Institute (“IEEI”). Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dengan adanya sinergi PLN dan Pertamina dalam hal penelitian dan pengembangan akan memberikan input dalam perumusan strategi bisnis ke depannya. Menurutnya, sesuai arahan Menteri BUMN, pembentukan IEEI ini merupakan bentuk sinergi BUMN di Indonesia dalam hal joint research yang pertama di Indonesia dalam sektor ketenagalistrikan dan energi.
“Dalam jangka panjang, IEEI diharapkan dapat menjadi national thought leader dan regional thought leader yang dapat menjadi basis dan rujukan riset-riset lainnya di sektor ketenagalistrikan dan energi,” jelas Budi dalam penandatanganan MoU pembentukan Indonesia Energy and Electricity Institute (IEEI)yang dilaksanakan secara daring ini.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, berharap pembentukan IEEI dapat menghasilkan kajian berkualitas yang dapat memberikan perspektif terkait energy dan ketenagalistrikan kepada regulators terkait arah kebijakan energy di Indonesia.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan kajian yang komprehensif dari sudut pandang energy dan ketenagalistrikan dalam rangka mendukung arah kebijakan energy dan ketenagalistrikan di Indonesia maupun mendukung strategy internal perusahaan kedepannya,” jelas Nicke.
Lebih lanjut, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menegaskan bahwa pembentukan IEEI merupakan terobosan strategis bagi PLN dan Pertamina. Nantinya, IEEI dapat berkontribusi bagi pengembangan sektor kelistrikan dan energi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi di negara kita tercinta.
“IEEI diharapkan dapat menjadi lembaga think tank yang menghasilkan report dan penelitian yang dapat memberikan kontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia,” ungkapnya.
Zulkifli menambahkan, diharapkan riset yang ada akan semakin memudahkan kedua belah pihak untuk meng-explore lebih mendalam dan memperoleh akses data yang bermanfaat untuk pengembangan keberlanjutan bisnis masing-masing maupun dalam hal kolaborasi bisnis nantinya.
Tim Kerja IEEI akan menyiapkan peta jalan dan rencana program kerja 10 tahun ke depan termasuk penyusunan energi outlook yang dapat menjadi quick wins untuk kedua perusahaan. Kegiatan-kegiatan IEEI tersebut direncanakan aktif di tingkat nasional maupun internasional.
Di tengah pandemi, IEEI juga merencanakan untuk melakukan penelitian bersama terkait dampak Covid-19 terhadap energy dan ketenagalistrikan di Indonesia. Hasil joint research pertama rencananya dirilis pada akhir 2020. (Rls)