DENPASAR, lintasbali.com – Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan di tengah pandemi, sebanyak 6 ton beras disalurkan Nengah Setar yang merupakan tokoh masyarakat Desa Sebunibus, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pada Kamis, 4 Nopember 2021 pagi.
I Nengah Setar, CEO Star Semabu Resort
Bantuan 6 ton beras diberikan kepada 540 KK Krama Ngarep dari 6 Banjar Adat yaitu Banjar Senibus Kaja, Banjar Sebunibus Kangin, Banjar Senibus Kelod/Kawan, Banjar Tengah, Banjar Anyar dan Banjar Ambengan Tengah.
Penyerahan bantuan sembako berupa beras bertepatan dengan hari raya Sugihan Jawa diserahkan langsung oleh Nengah Setar kepada Bendesa Adat Sebunibus Wayan Durmawan.
Nengah Setar disela-sela pembagian sembako mengatakan pentingnya rasa berbagi kepada sesama yang membutuhkan di tengah terpuruknya perekonomian.
Penyerahan bantuan sembako beras
“Tidak ada sesuatu yang khusus, hanya ingin berbagi kepada warga sekitar,” kata Nengah Setar.
Dirinya menambahkan, pemberian sembako ini bertepatan dengan momentum menyambut hari raya Galungan dan Kuningan pada 7 dan 20 Nopember 2021.
Sebelumnya, Nengah Setar juga melakukan kegiatan yang sama saat awal pandemi covid-19 tahun 2020. Pada saat itu, Nengah Setar menggelontorkan 14 ton beras bagi warga sekitar yang terdampak.
“Ini semata-mata hanya ingin berbagi. Tidak ada maksud dan tujuan tertentu. Murni dan ikhlas saya berikan bantuan,” lanjut Nengah Setar selaku CEO Star Semabu Resort.
Sementara itu, Wayan Durmawan, Bendesa Adat Sebunibus sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Star Semabu Resort sehingga dapat meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.
“Titiang selaku Bendesa Adat Sebunibus, mengucapkan banyak terima kasih kepada Star Semabu Resort yang dalam hal ini telah berkontribusi banyak terhadap pemulihan ekonomi di Nusa Penida,” ungkapnya.
Diharapkan, bantuan serupa bisa tetap terus terlaksana, maupun yang akan diselenggarakan oleh pihak-pihak lain, mengingat bantuan-bantuan serupa masih dibutuhkan masyarakat di Nusa Penida dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. (AR)
