DENPASAR, lintasbali.com – Perayaan Hari Ulang Tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan HGN (Hari Guru Nasional) tahun 2021 berbeda dengan perayaan pada tahun sebelumnya.
Perayaan HUT PGRI dan HGN pada Kamis, 25 November 2021 masih dalam suasana pandemi covid-19.
Melihat kenyataan tersebut, Guru tidak boleh terlalu larut dalam situasi seperti saat ini. Melainkan harus mengasah diri untuk berkreasi dan terus berinovasi dalam menyampaikan materi pelajaran melalui daring (dalam jaringan/online).
“Guru kita tidak boleh menyerah karena Covid-19. Justru Guru harus bisa berimprovisasi mejadi agen pembaharuan”, kata Drs. I Ketut Suarya, M.Pd, Ketua PGRI Kota Denpasar saat ditemui usai melaksanakan kegiatan upacara perayaan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional di Kampus ISI Denpasar, Kamis, 25 November 2021.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan tantangan para Guru selama pandemi adalah bagaimana guru diajak mulai memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan materi pelajaran melalui sistem daring (dalam jaringan/online).
Seperti yang kita ketahui, pemerintah mencanangkan transformasi teknologi pada tahun 2022. Namun karena pandemi covid-19, akhirnya maju menjadi tahun 2021.
“Saat ini guru sudah mengikuti perkembangan zaman yang mulai menerapkan teknologi dalam menyampaikan materi pelajaran bagi siswa”, imbuhnya.
Menurutnya, guru sebagai inspirator tidak bisa tergantikan oleh teknologi secanggih apapun.
“Karena Guru sebagai inspirator memberikan inspirasi kepada siswa untuk menanamkan sikap membangun karakter dan Budi pekerti”, tegasnya.
Saat ditanya mengenai banyaknya sekolah negeri yang dibangun pemerintah saat ini, dirinya menjawab santai.
“Maksud pemerintah kan baik banyak membangun sekolah negeri. Tapi sekolah swasta harus diperhatikan juga terutama sekolah swasta yang sudah ada sejak lama”, paparnya.
Pihaknya menambahkan, sekolah swasta juga harus meningkatkan kemampuannya seperti sarana prasarana, kompetensi gurunya dan SDM pendukung lainnya jika ingin dilirik oleh masyarakat.
“Sekolah swasta harus mulai berbenah setiap saat. Sekolah swasta harus mampu meningkatkan kualitas dan kompetensi gurunya demi pemerataan pendidikan”, pungkasnya. (AR)