“Kegiatan Mawapres ini, pertama bertujuan untuk mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang memiliki ide-ide yang unik untuk memajukan sektor peternakan. Yang kedua meningkatkan pemahaman mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Udayana terhadap bidang ilmu yang ditekuni,” ujar Hafidz Abdurrahman Faiz selaku ketua panitia pelaksana Mawapres Fapet Unud 2022.
‘’Semoga kedepannya banyak mahasiswa berprestasi di akademik dan non-akademik dan membawa harum nama Fakultas Peternakan, Udayana, Bali dan Indonesia,’’ sambung Faiz.
Acara Mawapres tahun ini mengambil tema Reach a Big Results With Fabulous Effort. Pada kegiatan Mawapres ini menghadirkan para dewan juri, yaitu Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP., Dr. Ni Luh Gde Sumardani, S.Pt, M.Si., dan Dr. Ir. Sri Anggreni Lindawati, M.Si. Ada 4 peserta yang mengikuti Mawapres Fapet Unud 2022 ini.
Peserta pertama merupakan mahasiswi aktif Angkatan 2020 yang bernama Wiwit Widdatul Fuadah dengan NIM. 2003511061. Dalam presentasi karyanya ia mengangkat sebuah gagasan kreatif mengenai “Pengembangan Sapi Perah Guna Membangkitkan Ekonomi Peternakan di Kabupaten Banyuwangi”.
Lalu, peserta kedua mahasiswa aktif Angkatan 2019 yang tampil, yaitu Trysia Achriyuni NIM.1903511023 mempresentasikan gagasan kreatifnya mengenai ‘’Beternak di Masa Pandemi? Don’t Worry, Let’s Unite For Advanced Livestock in The Future!“.
Dilanjutkan peserta ketiga mahasiswa aktif Angkatan 2020 Rian Hadidi NIM. 2003511029 dengan judul “Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketepeng Cina Sebagai Obat Skabies pada Ternak di Masa Pandemi’’.
Kemudian diakhiri oleh penampilan peserta keempat mahasiswa aktif Angkatan 2020 Saputri Wulandari NIM. 2003511115 mempresentasikan mengenai “Tantangan Sosial Ekonomi Peternakan di Masa Pandemi untuk Masa Mendatang”.
Para juri pun terlihat cukup sulit untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang dalam kegiatan Mawapres Fapet Unud 2022 ini. Hingga akhirnya didapatkanlah satu nama yang menjadi pemenang, yaitu Trysia Achriyuni dengan memperoleh total nilai 313,2.
“Gagasan kreatif ini bermula karena masa pandemi Covid-19 saat ini para peternak mengalami hambatan bahkan banyak mengalami kerugian dalam pekerjaannya. Untuk itu maka saya merekomendasikan suatu inovasi untuk tetap menjaga stabilitas perkembangan sektor peternakan dalam masa mendatang,“ ungkap Trysia saat mempresentasikan gagasannya. (Rls)
Sumber : www.unud.ac.id