DENPASAR, lintasbali.com – Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19, Konsulat Ukraina di Bali memberikan 200 pake sembako kepada warga Banjar Pegok, Désa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan pada Kamis, 21 April 2022 bertempat di Kantor Konsulat Ukraina di Jalan Gurita, No. 18 Pegok, Sesetan, Denpasar.
Konsul Kehormatan Ukraina di Bali, I Nyoman Astama, SE., MM., CHA dalam sambutannya menyampaikan bantuan sembako ini berasal dari warga negara Ukraina yang saat ini masih ada di Bali.
“Bantuan ini merupakan dukungan dari warga kami yang masih ada di Bali yang peduli dengan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19”, kata Nyoman Astama.
Dirinya mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Mr. Volodymyr Muntian dan relawan dari Ukraina yang secara ikhlas mendonasikan paket sembako kepada masyarakat Banjar Pegok yang membutuhkan.
Nyoman Astama menambahkan, hingga 27 Maret 2022, warga negara Ukraina yang masih tinggal di Bali tercatat mencapai 6000 orang. Sebagian besar warga negara Ukraina di Bali sebagai investor dan melakukan digital marketing dari Bali atau Work From Bali.
Sebelumnya pada Agustus 2021 lali, Konsulat Ukraina di Bali juga telah memberikan bantuan sembako yang sama kepada masyarakat Kelurahan Sesetan yang terdampak Covid-19.
Dipilihnya Hari Kartini 21 April 2022 menyerahkan bantuan sembako adalah sebagai dukungan atas pelaksanaan SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) salah satunya Kesetaraan Gender.
Bantuan sembako diserahkan langsung oleh Konsul Kehormatan Ukraina di Bali, I Nyoman Astama kepada Kelian Adat Banjar Pegok Sesetan I Nyoman Susun. Hadir pula dalam kegiatan tersebut anggota DPRD Bali Ni Wayan Sari Galung, S.Sos dan Made Setiadi, SE dan Kepala Lingkungan Banjar Pegok Sesetan Ketut Sudiarta.
“Kami berharap aksi sosial kemanusiaan ini dapat membantu secara nyata bagi warga Banjar Pegok Sesetan yang benar-benar membutuhkan yang mengalami keterpurukan sebagai dampat dari pandemi Covid-19,” pungkas Nyoman Astama. (LB)