Sebagai upaya dalam mengurangi penggunaan sampah plastik di Bali, Diageo Indonesia mengajak masyarakat Desa Nyambu, Kediri Tabanan untuk lebih bijak menggunakan plastik sekali pakai di kehidupan sehari-hari. Berangkat dari hal tersebut, Diageo Indonesia mengadakan lokakarya untuk mencari ide mengenai cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang dilaksanakan pada hari Minggu (24/11) bertempat di Balai Banjar Kabayan dessa Adat Nyambu.
“Bersama warga desa dan para mitra, kami ingin meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada kepedulian lingkungan hidup, seperti yang dilakukan Diageo dimanapun perusahaan beroperasi,” jelas Corporate Relations Director Diageo Indonesia, Dendy Borman, di sela kegiatan lokakarya.
Lokakarya Inisiatif Bebas Plastik Nyambu ini melibatkan beberapa lembaga maupun usaha sosial yang bergerak di lingkungan, di antaranya: Yayasan Wisnu, Avani Eco, ecoBali Recycling, Kopernik, Mongabay dan PPLH Bali. Para mitra gabungan memberikan pelatihan kepada 30 orang perwakilan enam banjar di Desa Nyambu serta pemilik warung, villa dan guest house ecotourism.
Sementara, Koordinator Proyek Inisiatif Bebas Plastik, Ester Margaretha dari Saraswati menjelaskan, Lokakarya itu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bagaimana mengelola sampah plastik sekali pakai. Selain, itu masyarakat juga diajak meningkatkan kesadaran akan bahaya pembiaran bahan polimer sintetis jika tidak dipilah sejak dari sumbernya.
Pada lokakarya tersebut juga masyarakat diajarkan mengenai metode dan cara-cara yang digunakan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. Masyarakat sangat aktif dalam bertanya dan menyampaikan apa yang menjadi permasalahannya selama ini menyangkut sampah plastik. Semakin terbuka pola pikir setelah mendapatkan arahan dan bimbingan dari Diageo Idonesia.