DENPASAR, lintasbali.com – Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Udayana menyelenggarakan Workshop Kurikulum Outcome Based Education (OBE) bertempat di Ruang Pertemuan dr. A A Made Djelantik FK Unud Kampus Sudirman Denpasar, Kamis (30/06/2022).
Workshop menghadirkan dua narasumber yakni Ir. Berlian Kushari, ST.,M.Eng (Sekjen IABEE, FTSP-UII) dengan topik “Best Practices Pengukuran Pemenuhan CPL pada Kurikulum OBE”. Narasumber kedua yakni Maria Hidayati, SS, M.Pd (Asesor AUN QA, UM) dengan topik “Implementasi Framework OBE dalam Kurikulum dan Pengukurannya”.
Ketua Panitia Prof. Putu Alit Suthanaya, ST.,M.Eng.Sc, Ph.D dalam laporannya mengatakan Perguruan tinggi sebagai lembaga ilmu pengetahuan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, dituntut untuk dapat lebih fokus dalam merealisasikan target kinerjanya.
Untuk meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran, indikator kinerja nomor 8, yaitu persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah.
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas kurikulum pembelajaran menuju akreditasi atau sertifikasi internasional, diperlukan untuk menerapkan kurikulum Outcome Based Education (OBE).
OBE merupakan proses pendidikan yang menitikberatkan pada pencapaian hasil (outcome) konkret tertentu yang ditentukan (pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang berorientasi pada hasil).
OBE bukan sekedar daftar mata kuliah, melainkan menjelaskan program pendidikan yang dialami oleh mahasiswa dari awal sampai lulus.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas kurikulum program studi dalam rangka menuju akreditasi internasional, dan workshop hari ini mendapatkan perhatian yang serius dan ditindaklanjuti oleh Prodi untuk menyusun/menyempurnakan kurikulum berbasis outcome, dalam rangka menuju akreditasi internasional.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP mewakili Rektor Unud dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kita memperhatikan kurikulum dengan pendekatan OBE, dimana sebagian Prodi sudah menerapkan di Unud seperti di FT dan FTP yang sedang berproses akreditasi internasional.
Pihaknya sangat senang dengan semangat yang ada di jalur budaya mutu, saat ini Unud sudah terakreditasi Unggul salah satu dari 27 Perguruan Tinggi di Indonesia, ada 17 Prodi meraih akreditasi unggul, dimana pada saat menyusun ISK baru 7 yang meraih unggul kini sudah ada peningkatan lagi 10.
Kita bergerak cepat untuk meraih akreditasi unggul karena sedang membuat portofolio untuk PTN BH, karena sudah 12 tahun BLU dan kita yang mengelola anggaran paling banyak diantara PTN BLU. Kita sudah ada rencana kerjasama pembangunan hotel di Kuta.
Wakil Rektor mengharapkan para Koorprodi bersiap-siap, jangan hanya berada di zona nyaman, harus lebih gencar mentriger Koorprodi untuk meningkatkan posisinya dan berada di jalur budaya mutu yang benar.
Saat ini pihaknya sedang membuat SK Koordinator PD Dikti dan Dosen agar mengupdate Sister untuk menunjang PD Dikti, disamping itu juga ada pendampingan bagi mahasiswa baru. Dalam Akreditasi dan MBKM kita dipotret berdasarkan data di PD Dikti untuk itu agar dioptimalkan.
Perubahan kurikukum adalah hal yang lumrah dan aktivitas rutin karena perkembangan pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat dan pengguna.
Saat ini muncul kesenjangan antara lulusan dan kebutuhan di dunia kerja, untuk itu kita harus memiliki lulusan dengan kemampuan literasi yang baru dan oleh sebab itu orientasi pengembangan kurikulum sangat diperlukan, dimana akreditasi internasional mewajibkan pendekatan berbasis OBE. Narasumber yang hadir sangat tepat sesuai materi yang disampaikan, dan peserta agar menggali sebanyak-banyaknya terkait OBE ini. (LB)
Sumber : www.unud.ac.id