Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia yang jatuh 20 November lalu, PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah rai Bali berkolaborasi dengan UNICEF Indonesia untuk pertama kalinya. Pada hari Jumat (13/12) dilaksanakan kegiatan Kids Take Over oleh anak-anak Sekolah Dasar yang mengenakan kaos berwarna Biru langit sedang berinteraksi dengan para penumpang yang akan berangkat meninggalkan Bali dari terminal keberangkatan domestik. UNICEF merupakan badan PBB yang membawahi bantuan kemanusiaan dan kesejahteraan anak-anak di negara-negara berkembang.
Dipilihnya Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali oleh UNICEF Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan peringatan Hari Anak Sedunia karena di tahun ini, Kota Denpasar meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada bulan Juli lalu.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman khusus terhadap adik-adik kita tentang bandar udara, serta untuk mengenalkan ragam profesi dan kegiatan di bandar udara ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Arie Ahsanurrohim.
Sebanyak 20 siswa dan siswi dari SD No. 4 Tuban berkesempatan memerankan berbagai ragam profesi di bandar udara, yaitu sebagai Customer Service Officer, Duta Bandar Udara, Special Needs Service Officer, Terminal Inspector, serta Guest Relation Officer. Secara antusias, anak-anak tersebut berinteraksi dengan para penumpang, memerankan peran yang biasanya dilakukan oleh para petugas bandar udara.
Aura (11), salah satu anak yang ikut dalam kegiatan ini mengaku senang ikut kegiatan ini. “Seru, kita bisa jelajahi, dan kita bisa mengetahui isi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai,” ujar siswi kelas VI SD yang bercita-cita menjadi pelukis ini.
Ni Made Sarjani, M.Pd., Kepala Sekolah SD No. 4 Tuban, sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan siswa dan siswi dari sekolahnya tersebut. Pihak sekolah sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada anak didiknya untuk menjelajahi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dan ikut serta ambil bagian sebagai petugas bandara. “Tentunya kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang membekas di anak-anak kami, serta akan sangat bermanfaat dalam proses tumbuh kembangnya,” ujarnya.
Untuk diketahui bersama, pada 20 November 1989 Majelis Umum PBB mendeklarasikan Konvensi Hak-Hak Anak atau Convention on the Rights of the Child. Tahun ini menjadi tonggak 30 tahun sejak konvensi ini diratifikasi oleh organisasi negara-negara dunia tersebut. UNICEF sebagai organisasi di bawah PBB, kini fokus terhadap kesejahteraan anak-anak di negara-negara berkembang dan negara terdampak konflik, serta pengentasan masalah kemiskinan, diskriminasi, kesehatan, serta pendidikan di negara-negara berkembang.
“Konvensi Hak Anak adalah tonggak sejarah bagi anak, merupakan pengakuan tidak hanya sebagai penerima pasif pengasuhan dan perlindungan, tapi juga sebagai individu-individu dengan hak-hak yang harus dihormati. Dalam mengahadapi tantangan ke depan, sangat mendesak untuk mengakui hak anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan melibatkan mereka dalam menciptakan bersama solusi-solusi bagi masa depan yang lebih baik,” jelas Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini.
“Kami sangat mengapresiasi UNICEF Indonesia dalam upayanya mempromosikan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, serta masa depan anak-anak di negara-negara berkembang. Kami juga sangat mengapresiasi dipilihnya bandar udara kami sebagai salah satu tempat penyelenggaraan peringatan Hari Anak Sedunia di tahun ini. Tentunya kami sangat menyambut baik penyelenggaraan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang,” tutup Arie.