Seputar Bali

Pangdam IX Udayana Resmi Buka SWIRMO Tahun 2022

MANGUPURA, lintasbali.com – Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Senior Workshop on International Rules governing Military Operations (SWIRMO) edisi ke-15 dari 20–26 November 2022. Lebih dari 130 orang perwira militer senior dari 85 negara mengikuti pembukaan SWIRMO ke-15 atau Lokakarya Senior tentang Aturan-aturan Internasional yang mengatur Operasi Militer, pada Senin, 21 November 2022 bertempat di Ballroom Karangasem, Grand Hyatt Nusa Dua, Bali.

Penyelenggaraan SWIRMO ke-15 merupakan sinergi dan kolaborasi antara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diselenggarakan selama 6 hari mulai Minggu, 20 November hingga Sabtu, 26 November 2022.

SWIRMO adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh ICRC dalam kemitraan dengan kekuatan pertahanan nasional. Ini adalah lokakarya untuk perwira militer senior, berpangkat dari kolonel hingga brigadir jenderal dengan pengalaman komando atau staf baru-baru ini di lingkungan operasional di seluruh dunia, untuk berbagi pandangan dan pengalaman tentang kerangka hukum internasional yang berlaku untuk operasi militer modern.

Puluhan Perwira Senior dari 95 Negara ikuti Senior Workshop on International Rules governing Military Operations (SWIRMO) edisi ke-15 dari 20–26 November 2022.

Lokakarya ini memberi para peserta alat yang diperlukan untuk mengintegrasikan undang-undang tersebut ke dalam aspek yang paling relevan dari doktrin, pendidikan, pelatihan lapangan, dan sistem disiplin militer nasional mereka, mendorong perilaku yang sesuai hukum di seluruh spektrum operasi militer. Sebelumnya, SWIRMO diselenggarakan di Swiss, Prancis, Afrika Selatan, Malaysia, Kolombia, Cina, Aljazair, UEA, dan yang terakhir pada tahun 2019 di Rusia.

Pembukaan SWIRMO ke-15 komplek dan dibuka langsung oleh Dr. Gilles Carbonnier, Wakil Presiden ICRC didampingi Panglima TNI yang diwakili oleh Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto, Panglima Kodam IX/Udayana yang ditandai dengan pemukulan Gong.

BACA JUGA:  Aklamasi! Putu Surya Arisoma Resmi Jabat Ketua Ubud Hotels Association 2024-2026

Hukum humaniter internasional (HHI atau hukum konflik bersenjata) merupakan kerangka hukum yang melindungi mereka yang tidak atau tidak lagi ikut serta dalam permusuhan. HHI juga membatasi cara dan metode peperangan, serta penerapan standar dan prinsip yang diakui secara internasional terkait penggunaan kekuatan bersenjata dalam operasi penegakan hukum. SWIRMO berusaha untuk memastikan bahwa hukum humaniter internasional diintegrasikan secara lebih baik ke dalam institusi militer.

Selama satu minggu, seluruh peserta yang merupakan senior militer dari 85 negara berkesempatan untuk bertukar pengalaman dan pandangan tentang
penerapan hukum konflik bersenjata dan hukum hak asasi manusia dalam konteks operasional, serta kerangka hukum internasional yang berlaku pada operasi militer modern.

Saat ditemui usai pembukaan SWIRMO ke-15, Dr. Gilles Carbonnier menyampaikan materi yang disampaikan selama SWIRMO meliputi perang kota, kerja sama operasi militer dan tanggung jawab komando dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa hukum memperbolehkan penggunaan kekuatan bersenjata dalam konflik, dan juga memberikan panduan bagi personel pada semua tingkat dalam semua situasi.

“Saat ini kita menyaksikan situasi konflik bersenjata dan kekerasan yang semakin kompleks dan larut-larut dengan dampak kemanusiaan yang sangat besar“, kata Dr. Carbonnier.

Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen Sonny Aprianto mewakili Panglima TNI dalam kesempatan tersebut menyampaikan menyatakan apresiasinya dan bangga bisa menjadi bagian dari penyelenggaraan event internasional di bidang hukum humaniter yaitu SWIRMO ke-15.

Dirinya berharap, apapun yang dibahas dalam pertemuan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada dunia bahwa Indonesia juga peduli dan
berkomitmen dalam proses diseminasi hukum kemanusiaan internasional.

“Dalam kegiatan ini, TNI dapat berpartisipasi untuk menunjukkan upaya serta hasil yang telah dicapai dalam mengintegrasikan hukum humaniter di lingkungan TNI, baik melalui doktrin, pelajaran maupun latihan yang dilakukan secara bertingkat, bertahap serta
berkelanjutan,” kata Pangdam Sonny Aprianto.

BACA JUGA:  Libur Lebaran, Kunjungan Objek Wisata di Bali Meningkat

 

Post ADS 1