TABANAN, lintasbali.com – Salah satu Daya Tarik Wisata di Kabupaten Tabanan yang menjadi primadona wisatawan yaitu Tanah Lot Bali, diserbu ribuan pengunjung saat libur Natal pada hari Minggu, 25 Desember 2022. Meskipun cuaca kurang bersahabat mulai dari gerimis dan angin kencang, tidak menyurutkan semangat pengunjung untuk berlibur.
Sebanyak 8.560 orang pengunjung datang memadati Daya Tarik Wisata Tanah Lot Bali mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya wisatawan domestik Bali maupun luar Bali, ada pula wisatawan mancanegara yang datang untuk merayakan Natal tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan I Putu Toni Wirawan, Asisten Manajer Tanah Lot Bali saat dikonfirmasi Lintasbali.com melalui sambungan telepon pada Senin, 26 Desember 2022.
“Astungkara, saat Natal kemarin tercatat 8.560 orang wisatawan berlibur ke Tanah Lot Bali. Meskipun cuaca kurang mendukung namun tetap ramai pengunjung,” kata Toni Wirawan.
Untuk tiket masuk, Toni Wirawan menyampaikan tidak ada perubahan. Tiket masuk ke Tanah Lot Bali untuk Domestik ( Anak Rp15.000 dan Dewasa Rp20.000). Sedangkan untuk Mancanegara (Anak Rp30.000 dan Dewasa Rp60.000).
Dirinya juga menambahkan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah petugas sudah ditempatkan di beberapa titik yang menjadi perhatian manajemen. Seperti menempatkan beberapa petugas di lokasi-lokasi strategis dan melaksanakan patroli dengan tetap mengedepankan 5S yaitu Sapa, Salam, Sopan, Santun dan Senyum.
“Kita sudah tempatkan beberapa petugas di titik-titik yang menjadi perhatian. Tidak hanya itu, kami juga mengedepankan pengawasan yang humanis dengan mengedepankan 5S kepada pengunjung. Astungkara kemarin berjalan lancar,” imbuhnya.
Sementara itu jelang pergantian tahun, pihaknya juga akan senantiasa berkordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Kepolisian dan pihak Desa Adat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan yang ingin melewatkan malam pergantian tahun di Tanah Lot Bali.
“Untuk pergantian tahun, kami akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola, pihak kepolisian dan pihak Desa adat untuk memastikan kenyamanan serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (LB)