DENPASAR, LintasBali.com – Menjelang hari Raya Nyepi Saka 1945/2023 Polda Bali menggelar Simakrama dengan Pasikian Yowana pada hari Kamis, tanggal 2 Maret 2023, pukul 0930 wita, bertempat di Renoma Cafe, Jln. Hayam Wuruk, No. 306, Denpasar dengan tema “Semangat Ajeg Bali Pasikian Yowana Berkomitmen Mendukung Keamanan Bali Saat Pawai Ogoh-Ogoh Nyepi Saka 1945/2023”.
Maksud dan tujuan kegiatan adalah dalam rangka menjaga stabilitas kamtibmas yang aman dan kondusif pada pawai ogoh-ogoh menjelang perayaan hari raya Nyepi Saka 1945/2023 yang dihadiri sekitar 40 orang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, Kabid Hukum Dinas PMA Provinsi Bali, Ida Bagus Rai, Patajuh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Bidang Agama, Tradisi dan Kearifan lokal, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M. Si, Manggala Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Dewa Agung Laksmana beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kota Denpasar, Anak Agung Made Angga Hartayana beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Gianyar, Pande Made Widia beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Badung, Prayoga Mahardika Putra beserta anggota dan Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Tabanan, I Gede Arum Gunawan, S.Ag., M.Ag beserta anggota.
Dalam sambutannya, Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, menyampaikan bahwa tradisi Ogoh-ogoh itu merupakan bagian dari Ajeg Bali, sehingga kita harus memiliki semangat untuk mendukung keamanan Bali.
Menurutnya, acara ini bertujuan untuk menyamakan presepsi terkait pawai ogoh-ogoh dan Tujuan Polda Bali hanya keamanan Bali. Situasi yang aman dan nyaman Bali sangat menentukan wisatawan yang datang ke Bali, maka kami mengajak untuk memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga situasi yang aman dan nyaman pada pawai ogoh-ogoh.
Sementara itu, sambutan Manggala Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Dewa Agung Laksmana menyatakan bahwa Kami mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Polda Bali yang sangat peduli dengan aktifitas Yowana Bali.
“Kita flashback Ogoh-ogoh dari perjalannya Polda Bali mendukung aspirasi Yowana, karena ogoh-ogoh bukan hanya kesenian namun tradisi yang terus membudaya,” kata Dewa Agung Laksmana.
Arahan dari Patajuh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Bidang Agama, Tradisi dan Kearifan lokal, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M. Si, menyatakan bahwa Pawai ogoh-ogoh pada awalnya kreatifitas seni budaya untuk menunjukan kesemarakan menyambut Tahun Baru Saka. Pawai ogoh-ogoh bisa diatur oleh Pemerintah, Lembaga Adat dan Aparat Keamanan sesuai dengan perkembangan situasi, seperti dengan adanya tahun Politik dan pandemi COVID-19.
Pawai ogoh-ogoh pada Nyepi Saka 1945/2023 sangat memungkinkan dilakukan secara normal mengingat pandemi landai dan tidak ada event Kenegaraan. Dalam pawai ogoh-ogoh mohon ikuti aturan-aturan dari Pemerintah, aparat Keamanan dan Tokoh Adat setempat serta melakukan pengendalian diri dalam pawai ogoh-ogoh.
Mohon tingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lintas Sektoral karena pawai ogoh-ogoh melibatkan orang banyak. Tanggal 21 Maret 2023 merupakan awal puasa berbarengan dengan pengerupukan, sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan Tokoh Muslim.
“Yowana perlu hati-hati kepada adanya upaya politisasi dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh,” kata Gusti Made Ngurah.
Disisi lain Kabid Hukum Dinas PMA Provinsi Bali, Ida Bagus Rai, memberikan arahan bahwa Yowana adalah bagian dari Desa Adat agar mampu mendukung Tokoh Adat. Setiap tahunnya Yowana mampu beraktifitas membuat ogoh-ogoh sebagai rangkaian Nyepi.
Program Sipandu Beradat Provinsi Bali sangat diapresiasi oleh Kapolri, sehingga yowana harus bersinergi dengan Sipandu Beradat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Adat masing-masing dalam pawai ogoh-ogoh.
Pasikian Yowana harus mampu memberikan arahan hingga ke tingkat Desa Adat terkait keamanan saat pawai ogoh-ogoh. Sebuah kreatifitas ogoh-ogoh dalam rangka melestarikan budaya tentunya jangan ada miras sebelum mengarak ogoh-ogoh guna mencegah adanya gesekan. Mari kita dukung apapun kebijakan Pemerintah dan kita laksanakan bersama-sama.
Setelah dilaksanakan diskusi dengan Pasikian Yowana, Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, menyimpulkan bahwa sepakat untuk mengajegkan Bali dan berharap kepada Yowana agar memberikan pemahaman pada Seka Truna Truni terutama tidak mengkonsumsi Miras saat pengarakan ogoh-ogoh dan kontrol diri dengan baik.
“Kita mohon Manggala Yowana berkomitmen agar pelaksanaan Pawai ogoh-ogoh berjalan dengan aman dan nyaman. Mohon kepada Manggala Yowana untuk mengenali wilayahnya yang ada konflik antar Banjar, sehingga dapat dilakukan pendekatan agar tidak bergejolak saat pawai ogoh-ogoh,” kata Gede Dartiyasa.
Diakhir kegiatan Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, menyerahkan cedera Mata kepada Manggala Pasikian Yowana Provinsi Bali. (Rls)