DENPASAR, lintasbali.com – Destinasi wisata Toraja digarap semakin serius seiring upaya seluruh stakeholder setempat untuk menata kembali dan mengembangkan berbagai produk yang akan dipasarkan. Dari aspek pemasaran/promosi, Toraja Tourism Board (TTB) menginisiasi penyelenggaraan Toraja and Beyond Tourism Festival (TBTF) yang akan diselenggarakan pada 24-27 Juni 2023.
Hal tersebut dipaparkan oleh Panca Rudolf Sarungu, selaku Chairman TTB dalam sosialisasi, sekaligus diskusi pariwisata bersama stakeholder pariwisata di Bali, Minggu, 30 April 2023 bertempat di Anomali Coffee Sanur, Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Bali.
“TBTF 2023 sebagai showcase keunggulan pariwisata Toraja didukung oleh seluruh stakeholder setempat dan diharapkan dapat menjadi kalender event internasional tahunan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah Sulawesi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Kami mengundang rekan-rekan dari travel agent di Bali untuk berpartisipasi sebagai buyer pada sesi B2B travex di TBTF2023,” kata Panca Sarungu yang juga Chief Operating Officer TEPANAS (Teman Parekraf Nasional).
Hadir juga William Sabandar, selaku Ketua Dewan Pengarah Toraja Tourism Board yang memberikan motivasi untuk kerja sama pemasaran Bali-Toraja dalam sebuah platform yang mutualisme.
“Kami yakin produk wisata di Toraja dapat dikombinasikan dengan destinasi Bali dan sebagai upaya penambahan masa tinggal wisatawan asing, selain di Bali ke wilayah di luar Bali seperti Toraja,” kata William Sabandar.
Peserta diskusi dari beberapa perwakilan travel agent anggota ASITA Bali dan beberapa tokoh pariwisata. Salah satunya Ketut Swabawa, selaku Ketua Umum DPP AHLI yang hadir langsung sekaligus menyambut baik inisiasi penyelenggaraan TBTF.
“Secara nasional pariwisata kita membutuhkan pemerataan sebaran wisatawan, sehingga pertumbuhan ekonomi setiap daerah membaik. Menjual produk wisata di luar Bali seperti Toraja merupakan terobosan inovatif bagi offline travel agent untuk memperluas produk dan destinasi yang ditawarkan ke business partner/wholeseller di luar negeri. Kami mendukung kegiatan TBTF 2023,” kata Swabawa, didampingi Sang Putu Eka Pertama (Ketua DPD AHLI Bali).
Peserta mengharapkan adanya aksi taktikal dari diskusi ini seperti tourism map, update informasi tentang akses darat dan udara, jenis akomodasi dan sarana pendukung, direct local handler, calendar of event, bahkan mengusulkan adanya familiarization trip untuk memudahkan travel agent di Bali memahami produk wisata dan memasarkannya.
“Bagaimana fasilitas yang sudah ada, bagaimana standar kualitas dining, services, dan lainnya,” kata Eddi Tarnisius dari Absolute Indonesia, salah satu peserta diskusi saat itu.
Panca Sarungu menanggapi respon positif semua peserta tersebut dengan persiapan sebaik-baiknya dan segera menyiapkan detil kegiatan TBTF 2023, sekaligus agenda famtrip sehubungan event tersebut.
Hal lain disampaikan juga oleh I Nyoman Astama (KonHor Rep Ukraine di Bali) terkait sinergitas antar stakeholder, di mana kerja sama pelaku usaha Bali-Toraja ini dapat menguatkan bisnis offline yang mengedepankan personalized services.
“Teknologi harus diimbangi dengan high touch, jadi offline agent tetap berperan penting dalam memajukan destinasi pariwisata dengan berkolaborasi secara nyata.” kata Astama yang juga Managing Director Pacific Holidays DMC. (Rls)