GIANYAR, lintasbali.com – Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, untuk ketiga kalinya dengan mengangkat tema “Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit”.
Program Anugerah Desa Wisata Indonesia ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
“Kobaran semangat ini masih terus kami lanjutkan. Untuk menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan kami masih terus percaya bangkitnya ekonomi dimulai dari
desa,” kata Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua, mewakili Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Kenderan, Gianyar, Bali pada Minggu, 14 Mei 2023.
Indra Ni Tua menyampaikan, tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia. Selain itu dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf. setelah sukses di tahun 2021 dengan 1831 peserta, meningkat tajam di 2022 dengan 3419 desa wisata.
Kini di 2023, Anugerah Desa Wisata Indonesia dengan semangat kolaborasi dan bersinergi meningkat tajam hingga peserta menyentuh angka 4573 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia dari target yang mas Menteri canangkan 4.000 desa wisata. Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia kedepannya.
Tentunya sinergi diperlukan, oleh karena itu Kemenparekraf melibatkan mitra strategis untuk berkolaborasi dalam pengembangan desa wisata khususnya Desa Wisata yang masuk ke dalam 75 Desa Wisata terbaik Desa Wisata Indonesia Bangkit yaitu ASTRA, BCA, PLN, BNI DAN GRAB DLL. Dengan kolaborasi dan sinergi demi kemajuan pariwisata Negeri yang mendunia.
Adapun kategori penilaian ADWI tahun 2023 meliputi sebagai berikut:
1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Seni dan Budaya)
2. Homestay & Toilet
3. Suvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya)
4. Digital dan Kreatif
5. CHSE dan Kelembagaan Desa.
Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional. Potensi Desa Wisata Kenderan, Kabupaten Gianyar, Ke-indra-an begitulah masyarakat sering menyebut Desa Kenderan yang berarti “Istana Dewa Indra” dalam dunia pewayangan.
Sesuai Mitology masyarakat setempat merupakan pelarian Raja Maya Denawa berubah wujud menjadi Dedari Kendran. Saking kuatnya kepercayaan masyarakat, bahkan mulai dari letak geografis desa, kesuburan hingga keindahan desa diimajinasikan sama dengan Kraton Dewa Indra di Indraloka. Desa Kanderan mempunyai beberapa peninggalan sejarah dan arkeologi, seperti 2 sarcophagus di Pura Batulusu di Subak Uma Lawas Kaja, Manuaba, Kanderan.
Bentang alam persawahan yang subur dengan kontur yang variatif menyajikan pemandangan alam yang menyejukkan mata dan jiwa bagi setiap orang yang berkunjung ke Desa Kenderan. Untuk Menuju Desa dapat ditempuh menggunakan pesawat dari Jakarta selama 1 jam 50 menit turun di Denpasar lalu melanjutkan perjalananan ke Desa Kenderan via darat selama 1 jam 30 menit.
Kontur alam Kenderan didominasi persawahan di sepanjang jalan. Desa Kenderan memiliki beberapa lokasi potensial yang bisa dikembangkan, yaitu:
1. Bali Authentic Walking Trekking dipandu guide lokal menelusuri persawahan sambil melihat keseharian petani dan mengenali sistem subaknya. Eksplorasi Tanaman Obat yang tumbuh liar di sepanjang jalur trekking sambil belajar tentang Sistem Subak dan budaya menanam padi. Mengunjungi situs arkeolologis Sarcophagus yang disucikan oleh warga subak. Perjalanan dilanjutkan menuju Manuaba Waterfall menelusuri sungai dan hutan bambu. Aktivitas berakhir di Puri Manuaba untk mengenal Arsitektur Puri.
2. Birthday Blessing (Mebayuh Oton) Otonan adalah upacara agama versi Hindu untuk memperingati hari kelahiran seseorang yang jatuh setiap 210 hari atau 6 bulan sekali,
berdasarkan perhitungan Kalender Bali. Upacara Mebayuh Oton (Birthday Blessing) ini menjadi sangat penting ketika yang bersangkutan mengalami kejadian-kejadian istimewa didalam perjalanan hidupnya; semisal sakit yang tak berujung, kecelakaan atau kesialan lainnya. Maka pada waktu “otonan” akan dilakukan “Upacara Mebayuh” untuk menyelaraskan tubuhnya. Upacara akan dilakukan di Merajan (Tempat Suci Keluarga) dan.dipimpin oleh seorang Pemangku atau Pedanda sesuai tingkatan upacara dan kebutuhan. Biasanya seluruh anggota keluarga ikut hadir menyaksikan. Puri Manuaba Retreat menginisiasi pelaksanaan Upacara Mebayuh Oton di Puri Agung Manuaba dengan tingkatan upacara Madya (sedang).
3. Melukat – Water Healing Di Beji Telaga Waja Aktifias ini melibatkan Pemangku (pendeta Hindu yang bertugas di pura nya masing masing) dengan sesajen banten Pejati. Dalam perkembangannya di Bali saat ini, juga banyak warga non Bali melakukan ritual ini sepanjang mereka meyakininya. Kami memiliki 11 beji tempat melukat. Salah satunya yang terbesar adalah Beji di Pura Telaga Waja Br Kepitu, Kenderan.
4. Prosesi Mepeed Ngaturang Tirta Ening Acara berlangsung 4 hari, Hari pertama mepeed Mekiis ke Beji dengan sesaji dan Sesuhunan Barong yang ada di Pura Griya Sakti Manuaba oleh warga dengan berjalan kaki diiringi baleganjur gambelan Bali, Melintasi persawahan yang mana cocok utk photo dan mengenal langsung tradisi di Bali. Hari selanjutnya Mepeed Ngaturang Tirta Ening oleh anak anak SD 1 Kenderan dan Warga Br Gunaksa Manuaba
Kenderan.
5. Painting Class Lukisan Bali merupakan warisan leluhur yang sangat kaya dengan keaneka ragaman style sesuai tempat dan jamannya. Yang tertua adalah gaya Klasik Kamasan Klungkung, dan semenjak kedatangan pelukis Eropa di Puri Ubud terlahirlah gaya Tradisional Modern Bali style atau dikenal dengan Tradisinal Ubud style. Disini dipandu Pelukis lokal dari sketsa, degrdasi hitam putih sampai mewarnai.
1. Belajar Ukiran Kayu Khas Manuaba Kenderan Ukiran khas Manuaba sudah sangat terkenal di dalam dan luar Bali. Hasil karya diminati sampai keluar daerah untuk pembuatan Rumah
Style Bali. sepanjang jalan Raya Manuaba dijumpai banyak pengrajin Ukir kayu. Jika berjalan menelusuri Manuaba Waterfall bisa dilihat di area Parkir bangunan Bale Kulkul di Pura Griya Sakti Manuaba salah satu hasil karya seniman lokal setempat. Jika berminat bisa belajar ukir langsung pada senimannya.
2. HOMESTAY & TOILET
Homestay di Desa Kenderan sudah mengikuti standart International, dikarenakan pendatang bukan hanya dari wisatawan lokal tetapi juga mancanegara, seperti dari Australi, Inggris, Iran, Swiss, dan Jepang. Di homestay kita beristirahat dengan tenang di malam hari karena hawa di sini sangat sejuk dan dingin, sambil mendengarkan suara jangkrik juga kehadiran kunang-kunang.
Kebersihan selalu dijaga oleh masing-masing-masing pemilik homestay.
3. SUVENIR
Kebanyakan Suvenir khas Desa Kendaran adalah Suvenir Kuliner seperti Klepon, Be Genyol Manuaba, Madu Kele Manuaba (madu Klenceng), dan yang paling favorit adalah Jamu alami
Loloh Kunyit khas Kenderan. Ada juga berbagai macam kerajinan seperti peralatan makan yang terbuat dari batok kelapa dan juga kayu jati yang sudah diekspor ke luar negeri.
4. DIGITAL DAN KREATIF
Desa Wisata Kenderan memiliki website resmi maupun social media official. Kegiatan pemesanan paket wisata sudah melalui website resmi yang terintegrasi dengan dengan traffic kunjungan dan administrasi publik. (Rls)