DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka menjaga keamanan istalasi listrik saat event KTT AIS (Archipelgic and Island States) Tahun 2023 pada 10-11 Oktober 2023 mendatang, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali bekerjasama dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali menggelar Sosialisasi Keandalan Kelistrikan Terkait Gangguan Layang-layang pada Sukra Umanis Merakih, Jumat, 22 September 2023 bertempat di Gedung Lila Graha Kantor MDA Provinsi Bali.
Made Arya, Manajer Komunikasi PLN UID Bali dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang sudah mensukseskan perhelatan KTT G20 pada tahun 2022. Ia mengatakan ada satu kunci kesuksesan sebuah event besar yaitu bagaimana keandalan listriknya.
Disamping itu, Made Arya juga menyampaikan salah satu penyebab gangguan kelistrikan di Bali yaitu Layang-layang. Disampaikannya pada tahun 2020 paling banyak terjadi gangguan kelistrikan akibat layang-layang.
“Tahun 2020 paling banyak gangguan listrik akibat layang-layang. Tahun 2021-2022 mulai menurun. Namun, tahun 2023 gangguan listrik akibat layang-layang kembali naik signifikan,” kata Made Arya.
Made Arya juga menambahkan, sebagian besar layangan jatuh di tower tinggi milik PLN yang berdaya 150.000 Volt. Tahun 2022, PLN menurunkan sebanyak 186 layangan yang nyangkut di jaringan listrik. Sedangkan tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi 454 layangan nyangkut.
“Pada 2022 kami menurunkan 186 layangan dengan gangguan 23 kali dan sampai detik ini di tahun 2023 kami menurunkan 454 layangan dengan gangguan 40 kali. Ini menjadi atensi kita bersama,” papar Made Arya.
Made Arya mengajak seluruh pihak mulai dari perangkat Desa, pemuda Banjar hingga komunitas layang-layang di Bali untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan keandalan listrik dalam penyelenggaraan sebuah event besar di Bali.
Sementara itu, Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada PLN UID Bali yang sudah menggelar Sosialisasi Keandalan Kelistrikan Terkait Gangguan Layang-layang kepada perangkat Desa dan komunitas layang-layang menjelang pelaksanaan KTT AIS Oktober mendatang.
“Jaringan listrik adalah objek dan subjek vital di Bali. Jika KTT AIS terganggu akibat listrik dan itu disebabkan oleh gangguan layang-layang, makan akan menjadi citra buruk Bali di mata internasional. Yang kita pertaruhkan adalah nama negara dan pariwisata kita,” kata Putra Sukahet.
Disamping Sosialisasi Keandalan Kelistrikan Terkait Gangguan Layang-layang, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan Perda No 5 tahun 2023, tentang penyelenggaraan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat dan perlindungan masyarakat Paragraf 12 pasal 19 nya ada terkait Ketertiban dan ketenteraman jaringan listrik.
Seperti yang kita ketahui, ajang KTT AIS Forum 2023 akan berlangsung di Bali, pada 10-11 Oktober 2023. Indonesia mengundang 51 negara pulau dan kepulauan serta sejumlah organisasi internasional. Tahun ini, AIS Forum 2023 mengusung tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future”.
Agenda pertemuan tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
KTT AIS Forum 2023 bakal dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, dengan target 25 perwakilan setingkat kepala negara/pemerintahan dan 30 sampai 47 perwakilan setingkat menteri. (AR)