Kuliner

JAJANAN NUSANTARA SEBAGAI SAJIAN BERKELAS DI DUNIA PARIWISATA

Lintasbali.com – Siapa yang tidak mengenal jajanan lemper, sebagai jajanan tradisional di nusantara? Sangat yakin bahwa jajanan ini familiar bagi masyarakat Indonesia. Bahkan saat ini jajanan lemper ini sudah dikenal oleh orang asing. Tentunya orang asing yang bisa menikmati jajanan lemper ini adalah orang asing sebagai wisatawan pada saat mereka berkunjung ke Indonesia.

Bali sebagai daerah tujuan wisata berkelas internasional, banyak sekali menyajikan makanan-makanan tradisional, salah satunya termasuk jajanan lemper ini. Pernahkan terbayang oleh kita bahwa jajanan lemper ini bisa dijadikan sebagai makanan sajian untuk kalangan tertentu dan berkelas (VIP/VVIP) ?

Ida Bagus Purwa Sidemen di ruang kerjanya di BPD PHRI Bali

Bali sebagai destinasi pariwisata internasional memiliki sajian makanan yang sangat beragam. Bali sebagai daerah tujuan pariwisata internasional tentunya memiliki sajian dari makanan tradisional, nasional, dan internasional. Bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, mencicipi dan menikmati makanan tardisional di suatu daerah tujuan pariwisata yang dituju, menjadi salah satu hal yang menarik.

Bahkan saat ini pemerintah menggalakkan produk makanan tradisional menjadi produk kulinari, khususnya pada bidang pariwisata dengan label wisata kuliner (culinary tourism). Artinya, makanan tradisional yang ada di seluruh nusantara, bisa diperkenalkan pada destinasi pariwisata. Makanan tradisional yang disajikan pun ditampilkan dengan menarik dan memberi kesan bagi tamu yang menikmatinya.

Banyak sekali dan beberapa diantaranya makanan atau jajanan nusantara yang sering disajikan bagi wisatawan seperti kue lapis, pisang goreng, kolak, dan yang lainnya. Yang cukup familiar dan bisa ditemukan di banyak hotel sebagai sajian kudapan untuk tamu atau wisatawan adalah kue lemper.

Menjawab pertanyaan diatas, apa mungkin lemper menjadi sajian kudapan berkelas atau untuk kalangan tertentu (VIP/VVIP)? Jawabannya adalah sangat mungkin. Di beberapa hotel di Bali, sajian makanan berupa jajanan atau kudapan tradisional, saat ini kembali menyajikan jajanan tradisional dan menjadi sajian yang sangat menarik karena disajikan (ditampilkan) dengan presentasi yang menarik.

“Lemper” salah satu jajanan tradisional nusantara

Hal ini dibenarkan oleh Chef Agus Susanta (Ketua Indonesia Pastry Association – IPA Bali), bahwa hotel-hotel besar dan berkelas juga menampilkan sajian jajanan pasar. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari resep jajanan tersebut yang disajikan kepada wisatawan hotel. Yang berbeda hanya tampilan atau penyajiannya (presentation). Sehingga dari tampilan atau penyajian yang menarik, akan membuat wisatawan penasaran dan akhirnya mencoba untuk menikmatinya.

BACA JUGA:  Wilayah Kota Denpasar Disemprotkan Eco Enzyme ke Udara Cegah Penyebaran Covid-19

Salah satu hotel yang berkelas (klasifikasi bintang 5) seperti The Mulia, Mulia Resort & Villas, yang berlokasi di Nusa Dua – Badung, telah menyajikan jajanan berupa lemper dan rissole (risoles/karoket) sebagai salah satu jajanan berkelas. Artinya, kedua jenis jajanan ini tidak disajikan untuk kalangan tamu biasa, tetapi hanya disajikan bagi kalangan tamu penting VIP. Bahkan di hotel ini, kedua jenis makanan berupa kudapan ini sudah dikategorikan sebagai produk yang disajikan khusus bagi tamu-tamu kenegaraan.

“Risoles” salah satu jajanan tradisional nusantara

Hal ini menandakan bahwa jajanan tradisional nusantara sudah layak masuk pada tataran makanan berkelas. Untuk bisa mengangkat jajanan tradisional ini masuk pada kelas mewah (kalangan tertentu), tentunya sajian yang ditampilkan sudah dibuat memenuhi kriteria, dari resep, rasa, hygiene, dan presentasinya sesuai dengan standar yang baku sehingga kualitas dari sajian jajanan tersebut terjamin.

Melihat kenyataan ini, sangat memungkinkan berbagai jenis makanan atau jajanan tradisional – sebagai jajanan pasar – yang ada di Nusantara di angkat kelasnya menjadi sajian jajanan untuk kalangan berkelas dan mewah. Sebagai masyarakat nusantara marilah kita kenali dan cintai jajanan tradisional yang kita miliki untuk kemudian disajikan kepada wisatawan (orang asing).

Makanan sebagai salah satu bentuk kebudayaan merupakan kekayaan luar biasa yang harus dicintai, dihargai, dilestarikan dan diberikan tempat yang baik, sehingga masyarakat dunia bisa mengenalnya. Dari jajanan tradisional masyarakat nusantara, kita perkenalkan kepada dunia, bahwa Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan termasuk makanan tradisionalnya.

Ditulis oleh : Ida Bagus Purwa Sidemen, S.Ag., M.Si

(Direktur Eksekutif BPD PHRI Bali dan Sekretaris Perkumpulan Kegiatan Sertifikasi Usaha Pariwisata Indonesia (PKSUPI Bali))

Post ADS 1