Business Uncategorized

Pasar Murah Jelang Idul Fitri, Stok Kebutuhan Pokok Aman Tiga Bulan Kedepan

DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka pengendalian inflasi pasar menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2024, Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank BPD Bali, Bulog dan Pertamina kembali menggelar Pasar Murah pada Minggu, 31 Maret 2024 bertempat di Depan Kantor Gubernur Bali, Jl. Basuki Rahmat No. 1 Denpasar.

Sebanyak 30 UMKM meramaikan pasar murah kali ini mulai dari gas elpiji, beras, minyak, gula, bawang, cabai, sayur, buah-buahan hingga daging ayam telur. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau.

Seperti contoh gas elpiji 3kg dijual Rp18.000,-/tabung, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5kg dijual Rp52.000,-, ayam potong Rp32.000,-/ekor dan aneka kebutuhan lainnya ada di Pasar Murah.

Made Jatra, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali saat ditemui di lokasi Pasar Murah menyampaikan bahwa dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan, stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak, telur dan kebutuhan lainnya masih dikatakan aman.

Dirinya juga mengatakan jika harga kebutuhan yang dijual jauh lebih rendah dibandingkan di pasaran karena diberikan subsidi terhadap ongkos angkutnya.

“Stok dua hingga tiga bulan kedepan masih aman. Harga yang ditawarkan juga lebih rendah dari pasaran karena kami subsidi ongkos angkutnya dari lokasi pengambilannya. Saya rasa stok kebutuhan bahan pokok masih aman,” kata Made Jatra.

Sementara, R. Erwin Soeriadimadja, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam keterangan resminya di Denpasar beberapa waktu lalu menyampaikan, Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali terus mengalami peningkatan dalam 12 bulan terakhir.

Kinerja penjualan eceran ditopang oleh tetap kuatnya penjualan pada kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 4,5% (mtm) dan kelompok barang Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 2,5% (mtm).

BACA JUGA:  Kebijakan Bank Indonesia dukung Pemulihan Ekonomi saat Pandemi

Sementara itu, kelompok barang yang terkontraksi dan menahan penguatan penjualan eceran lebih lanjut yakni pada kelompok barang sandang sebesar serta kelompok barang suku cadang dan aksesori.

“Perekonomian Bali ke depan tetap optimis seiring dengan periode hari besar keagamaan yang berurutan yaitu Galungan, Kuningan, Nyepi serta masuknya bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Erwin.

Namun menurutnya, optimisme itu perlu diimbangi upaya menjaga kestabilan harga barang dan jasa seperti pasar murah.

Erwin menambahkan dengan stabilnya capaian kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada periode
Februari 2024, kondisi perekonomian Bali ke depan tetap optimis seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan
yang berurutan yaitu Galungan, Kuningan, Nyepi serta masuknya bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

Optimisme tersebut perlu diimbangi upaya-upaya menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang dilaksanakan
secara konsisten dan berkelanjutan oleh Bank Indonesia bersama seluruh stakeholders, demi daya beli yang tetap
terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (Red/Ari)

Post ADS 1