DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2024, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali ajak pegawai untuk turut berpartisipasi aktif dalam menjaga ekosistem lingkungan hidup melalui Aksi Bersih Mangrove di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang yang berada di Kawasan Konservasi Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar Selatan, Bali pada Senin, 3 Juni 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Employee Green Involvement dimana perusahaan berkomitmen untuk lebih mendorong pegawai untuk meningkatkan jiwa kepedulian agar terlibat secara aktif sebagai relawan dalam program peduli lingkungan sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kegiatan ini serentak dilaksanakan oleh seluruh unit PLN Group di seluruh Indonesia sebanyak 54 lokasi.
Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali I Made Harta Yasa menyampaikan bahwa tanggung jawab perusahaan bukan hanya mengoperasikan pembangkit listrik yang handal, namun juga memastikan ekosistem lingkungan hidup dapat terus terjaga mengingat krisis iklim yang terjadi semakin memburuk akibat pemanasan global.
“Aksi Bersih Mangrove ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan sekaligus seluruh pegawai yang terlibat sebagai relawan untuk menjaga kelestarian mangrove guna menjaga ekosistem lingkungan hidup untuk pemulihan iklim. Tidak hanya melalui Aksi Bersih Mangrove, menjaga lingkungan hidup juga dapat dilakukan melalui hal kecil yang dapat dilakukan mulai dari diri kita sendiri diantaranya adalah tidak membuang sampah sembarangan serta tidak lagi menggunakan kemasan plastik dalam aktivitas sehari-hari,” ucap Made.
Sejumlah 60 pegawai bersama komunitas peduli lingkungan dan stakeholder terjun langsung menyusuri Kawasan Hutan Mangrove untuk memungut sampah yang tersebar disepanjang area Hutan Mangrove. Kegiatan Aksi Bersih Mangrove ini berhasil membersihkan 73,5 kg sampah yang kemudian dipilah. Untuk sampah yang masih bisa didaur ulang diserahkan kepada komunitas Ecobali Recycle untuk diolah kembali menjadi suatu barang yang memiliki daya guna.
I Made Yuda Wibawa mewakili Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai menyampaikan ucapan terima kasih kepada relawan PLN Indonesia Power UBP Bali karena turut peduli pada kelestarian mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Tahura Ngurah Rai.
“Terima kasih kepada para relawan PLN Indonesia Power UBP Bali karena telah melaksanakan kegiatan pungut sampah pada hari ini, semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, bersama sama kita saling menjaga ekosistem mangrove dari tumpukan sampah,” ujar Yuda.
Yuda menambahkan bahwa Kawasan Konservasi Mangrove Tahura Ngurah Rai tidak menimbulkan sampah plastik, sampah yang dihasilkan adalah sampah organik berupa batang, daun dan buah mangrove yang berjatuhan. Namun tidak dipungkiri karena lokasi yang berada di muara sungai mengakibatkan adanya limpahan sampah plastik, dan kuantitasnya meningkat jika musim hujan.
I Wayan Kona Antara ketua KUB Segara Guna Batu Lumbang selaku pengelola Ekowisata Mangrove Batu Lumbang menyampaikan bahwa sampah yang memenuhi kawasan ekowisata merupakan penyebab utama rusaknya ekosistem mangrove. Jika ekosistem terganggu maka juga akan berdampak pada tangkapan ikan. Namun kondisi ini sudah berangsur membaik, ekosistem mangrove saat ini sudah jauh membaik dari awal program ekowisata dirintis.
“Dengan kegiatan pemungutan sampah yang dilakukan secara rutin baik dari anggota kelompok maupun program yang diinisiasi oleh PLN Indonesia Power UBP Bali, kondisi hutan mangrove semakin membaik dan lestari, hasil tangkapan ikan meningkat, dan berpengaruh pada meningkatkan penghasilan kelompok,” ucap Kona.
Mengingat begitu pentingnya hutan mangrove bagi pemulihan krisis iklim untuk kelangsungan lingkungan hidup, maka pentingnya peran seluruh pihak untuk turut berperan aktif dalam pelestarian. Kedepan PLN Indonesia Power UBP Bali akan lebih banyak lagi menginisiasi program-program terkait dengan pelestarian lingkungan dengan melibatkan seluruh pegawai sebagai relawan aksi lingkungan. (Red/Rls).
