DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali bersama dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kota Denpasar gelar Festival Mangrove bertempat di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Selasa, 11 Juni 2024 yang dihadiri lebih dari 200 orang peserta.
Pelaksanaan Festival Mangrove dengan tema “Jaga Sungai, Muliakan Laut” bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hari Laut Sedunia dan Hari Segitiga Terumbu Karang.
Festival Mangrove diikuti oleh kelompok nelayan dan istri nelayan yang berada di Kawasan Konservasi Mangrove Tahura Ngurah Rai, pelajar dan mahasiswa dari SMA/SMK dan Universitas di Kota Denpasar, komunitas penggiat lingkungan serta pegawai PLN Indonesia Power UBP Bali sebagai bentuk Employee Green Involvement.
Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut adalah sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk menumbuhkan kesadaran semua pihak dalam rangka meningkatkan kualitas serta menjaga keseimbangan ekosistem lautan yang merupakan salah satu program Ekonomi Biru dengan prioritas program pembersihan sampah plastik di laut melalui Gerakan Partisipasi Nelayan.
Memiliki komitmen dan tujuan yang sama dalam menjaga ekosistem lautan, PLN Indonesia Power UPB Bali berkolaborasi dengan BPSPL Kota Denpasar mengadakan beberapa rangkaian kegiatan dalam Festival Mangrove diantaranya adalah kegiatan pemungutan sampah bagi seluruh peserta, pelatihan pengelolaan sampah dan pemanfaatan minyak jelantah sebagai lilin aroma terapi bagi kelompok nelayan dan istri nelayan, serta diadakan lomba fotografi bagi para pelajar dan mahasiswa.
Kepala BPSPL Kota Denpasar Getreda Melsina Hehanussa menyampaikan bahwa upaya-upaya dalam pengurangan sampah laut tidak dapat dilakukan oleh salah satu pemangku kepentingan saja, karena permasalahan yang hadir terjadi sejak dari hulu hingga hilir. Sehingga, perlu dilakukan pendekatan kolaboratif dan sinergis multi pihak dengan segala kekuatan yang dimiliki sehingga masalah sampah plastik khususnya di laut dapat ditangani dengan tuntas.
“Langkah nyata sinergi dan kolaborasi dapat kita tunjukan pada kegiatan hari ini yaitu Festival Mangrove dan Gerakan Bulan Cinta Laut yang diselenggarakan bersama-sama para pihak yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSPL Denpasar, PLN Indonesia Power UBP Bali, Unit Pelaksana Teknis lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, instansi pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan komponen masyarakat lainnya khususnya para nelayan,” ucap Getreda.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali I Made Harta Yasa menyampaikan bahwa kegiatan Festival Mangrove ini adalah bagian dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan perusahaan sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai komitmen dari PLN Group dan PLN Indonesia Power pada khususnya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
“Setiap tahun kami mengupayakan agar kegiatan-kegiatan dalam rangka TJSL dapat terlaksana. Komitmen ini terus kami jaga dan kami jalankan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang telah membersamai kami, sehingga kegiatan dalam rangka TJSL di lingkungan PLN Indonesia Power terus bisa kami laksanakan,” ungkap Made.
Made menambahkan bahwa upaya-upaya untuk terus memberikan manfaat yang seluas luasnya bagi masyarakat tidak henti hentinya dilakukaN, salah satunya adalah yg telah dilakukan di Kawasan Konservasi Mangrove Tahura Ngurah Rai, mulai dari melakukan konservasi sampai memperluas manfaat yg diperoleh. Dan mulai tahun lalu PLN Indonesia Power bersama sama dengan kelompok mengembangkan kawasan Ekowisata.
“Harapan kami Ekowisata ini tidak hanya fokus pada konservasi mangrove tapi juga memberikan edukasi, memperluas upaya-upaya bagaimana Bapak/Ibu menjaga ekosistem lautan melalui mangrove yg sudah begitu baik agar bisa disebarluaskan dan menjadi inspirasi bagi kelompok nelayan pada kawasan mangrove di lokasi lain,” lanjut Made.
Kegiatan ini tentunya menjadi semangat bersama untuk terus menjaga ekosistem lautan yang sejalan dengan komitmen pemerintah dalam penanganan sampah laut yang telah diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebanyak 70 persen pada 2025. (Red/Rls).