Seputar Bali

BEM Universitas Udayana Gelar Diskusi Amplifikasi Suara Rakyat: Rajutan Aspirasi Gelorakan Solusi

DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka memberikan solusi dan sumbangsih terhadap permasalahan air, BEM Universitas Udayana (Unud) menggelar diskusi bertajuk “Amplifikasi Suara Rakyat: Rajutan Aspirasi Gelorakan Solusi”, pada Senin, 20 Mei 2024 bertempat di Kampus Sudirman, Denpasar.

Hadir sebagai narasumber Wapresma BEM Unud Udayana Ricardo Constantio, Menteri Advokasi dan Jejaring Masyarakat BEM Unud Wayan Arma Surya Darmaputra, serta Menteri Aksi dan Propaganda BEM Unud Tommy Wiria.

Mengawali diskusi, Wayan Arma menyampaikan pihaknya sangat menyambut baik forum World Water Forum (WWF) 2024 di Bali lantaran dari segi ekonomi sangat diuntungkan dan sebagian besar masyarakat daerah selatan ikut terlibat dalam event tersebut.

Ia mengatakan permasalah air yang dibahas dalam forum itu diharapkan mampu memberikan dampak positif kedepan.

Lebih jauh, ia pun mendorong pemerintah untuk segera menyiapkan fasilitas agar masyarakat menerapkan pola hidup yang baik seperti menyediakan tempat sampah disetiap desa agar tidak mengotori sungai maupun lokasi perairan.

Hal senada juga disampaikan oleh Tommy. Ia mengatakan WWF yang tengah berlangsung diharapkan mampu memberikan solusi yang baik. Ia menyebut permasalahan lingkungan, tidak hanya akibat manusia tetapi juga fenomena alam (cuaca) yang tidak menentu.

“Oleh karena itu pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar untuk pengelolaan sumber daya alamnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ricardo Constantio mengatakan banyak contoh konkrit persoalan tentang air di Bali seperti kualitas air di Danau Batur, pencemaran perairan di daerah selatan yang banyak terkontaminasi dari sampah dan limbah rumah tangga maupun usaha.

Menurutnya, isu air sangat penting dibahas lantaran di Bali masih banyak permasalahannya air yang perlu di benahi, oleh karena itu pemerintah jangan hanya fokus dalam mengemas kegiatan yang menyajikan keindahan Bali tetap harus menunjukan bagaimana solusi yang diperoleh dalam forum tersebut.

BACA JUGA:  Wacana “Nyepi Desa Adat’ Bukan Kewenangan Pemerintah Daerah

Terakhir, forum diskusi pun menyimpulkan bahwa WWF 2024 bukan hanya ajang pencitraan namun harus memiliki dampak bagi pembenahan maupun perbaikan sumber daya alam sehingga permasalah air yang belum terselesaikan mendapatkan solusi terbaik bagi kesejahteraan masyarakat khususnya di Bali. (Red/Rls).

Post ADS 1