GIANYAR, lintasbali.com – Sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi anggur standar internasional, Sababay Winery secara resmi meluncurkan produk terbarunya yang diberi nama ‘Sababay Sangria’. Produk terbarunya ini diperkenalkan pertama kali ke publik pada Jumat, 26 Juli 2024 bertempat di Sababay Winery, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Sababay Sangria merupakan perpaduan rasa unik dari buah dan rempah Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan buah-buahan asli Indonesia, Sababay SANGRIA hadir dengan rasa yang unik.
Sangria biasanya terbuat dengan bahan dasar red wine yang diberikan potongan buah-buahan dan didiamkan beberapa jam sebelum disajikan. Sangria sangat cocok dinikmati untuk santai bersama teman, perayaan makan malam yang hangat, atau bahkan saat Anda hanya ingin memanjakan diri sendiri.
“Di tahun ini, Sababay Winery berinovasi meluncurkan Sababay Sangria yang memiliki sensasi rempah dan buah asli Indonesia dan memiliki rasa yang segar. Sehingga tidak perlu repot lagi menyiapkan potongan buah, Sababay Sangria siap dinikmati kapan saja,” papar Fidi Sjamsoedin, Director Marketing & Innovation Sababay WInery.
Sababay Sangria memiliki tiga varian menyegarkan, yaitu:
1. Sababay Red Sangria: Sentuhan segar dan ramah dari buah matang, kayu manis, dan rempah-rempah.
2. Sababay White Sangria: Rasakan sensasi buah tropis dengan sentuhan lemon dengan sensasi menyegarkan di setiap gelasnya.
3. Sababay Rose Sangria: Nikmati tekstur lembut dan krimi yang dipadukan dengan rasa buah – buahan yang menyegarkan.
Menyesuaikan dengan tren pasar saat ini, yang didominasi oleh anak muda yang energetic, produktif dan berani mencoba hal baru, Sababay Sangria berupaya untuk mencuri hati konsumen dengan rasa khas buah-buahan yang unik dan segar.
Saat ini Sababay Sangria dapat ditemukan di berbagai outlet store atau ecommerce.
Nama ‘Sababay’ [sa-ba-bay] berasal dari daerah pengolahan di teluk Saba, Gianyar, Bali.
Sejak resmi berdiri pada tahun 2010, Sababay Sangria selalu menjaga komitmen dalam mengembangkan industri Wine Indonesia dan menjaga kolaborasi dengan petani anggur di Bali Utara dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif Indonesia yang berkelanjutan.
“Dengan memanfaatkan potensi alam Bali yang melimpah dan teknik produksi modern, Sababay telah berhasil menciptakan wine yang tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga mampu mengangkat citarasa kuliner lokal ke tingkat yang lebih tinggi,” imbuh Fidi.
Sababay Winery juga mengambil peran dalam peningkatan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata gastronomi. House of Sababay yang berlokasi di Jl Ida Bagus Mantra, Gianyar memberikan pengalaman tur proses pembuatan wine, dan menikmati sesi mencicipi anggur yang dipadukan dengan makanan lokal.
Sebagai produk Wine asli Indonesia, Sababay Winery sangat fokus terhadap setiap kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan dengan Sababay Winery kembali berhasil meraih Bronze Medal dalam kompetisi bergengsi International Wine & Spirit Competition (IWSC) 2024. Kompetisi ini berlangsung cukup ketat, diikuti oleh lebih dari ribuan produk wine dari berbagai negara seperti Prancis, Italia, Spanyol, Amerika, Australia, Argentina, Chile, dan lainnya.
Medali yang berhasil diraih oleh Sababay Winery menjadi tolak ukur bahwa industri wine Indonesia berkembang dengan sangat baik dan mampu bersaing di kancah internasional.
Sababay Winery didirikan oleh Ibu Mulyati Gozali Pada tahun 2010. Melihat tantangan yang dihadapi petani anggur di Bali utara, serta berbekal pengalamannya dalam manajemen dan keuangan puluhan tahun, Ibu Mulyati Gozali membangun kolaborasi dengan para petani dengan mengubah anggur menjadi produk bernilai tambah terbaik, yaitu wine.
Wine Sababay diproduksi dengan penuh dedikasi oleh tim memiliki komitmen kuat dengan tujuan mengangkat produk alami unggulan Bali dengan melibatkan mitra dan karyawan; petani anggur lokal, pembuat wine, penikmat wine, jaringan distribusi, dan tim pemasaran untuk menambah nilai dan skala ekonomi.
Anggur kami dibudidayakan bersama para petani di Gerogak, Seririt, Banjar, Buleleng di pantai barat laut Bali. Iklim kering yang cerah dan tanah laterit-vulkanik yang kaya menciptakan kondisi ideal untuk pertumbuhan anggur di Bali dan tanaman buah alternatif lainnyai.
Konsep pertanian terpadu menghasilkan panen yang baik dan berkelanjutan untuk jenis anggur Alphonse-Lavallée, Muscat, Shiraz, dan Cabernet Sauvignon – sebuah fakta yang mengubah persepsi sebelumnya bahwa iklim tropis Indonesia tidak cocok untuk produksi anggur.
Sababay terus menunjukkan komitmen untuk memproduksi anggur standar internasional yang dapat diakses oleh semua orang.