Business

PLTS Nusa Penida, Pioneer Pembangkit Energi Baru Terbarukan di Bali

SEMARAPURA, lintasbali.com – Terletak di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Nusa Penida masih menjadi pioneer pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Pulau Bali dengan menggunakan energi baru dan terbarukan yaitu tenaga surya untuk memberikan pasokan listrik dengan produksi 500 MWh per hari atau setara melistriki 4500 pelanggan rumah tangga di kawasan Nusa Penida.

PLTS Nusa Penida yang resmi beroperasi pada menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bulan Oktober 2022 dengan kapasitas terpasang 3,5 MW yang dilengkapi dengan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai penyimpanan energi dengan kapasitas 3,3 MWh memiliki peran strategis untuk melistriki 3 pulau diantaranya adalah Pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida dengan luas wilayah 209,4 km2.

Hal tersebut disampaikan oleh Sugeng Suparwoto, Ketua Komisi VII DPR RI saat melakukan kunjungan ke PLTS Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis, 12 September 2024.

Dalam kunjungan kerja tersebut, ia menyampaikan bahwa PLTS Nusa Penida dengan teknologi BESS sebagai salah satu pembangkit hybrid di Pulau Bali kedepannya perlu dilakukan inovasi dengan formula terbaru untuk pengembangan pembangkit dalam rangka memenuhi kenaikan kebutuhan listrik yang terus naik di Pulau Bali hingga mencapai 15 %.

“Pengembangan PLTS ini tentunya akan berdampak pada pengurangan penggunaan energi fosil. Sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon guna menjaga kenaikan suhu global dengan menaikkan target Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) menjadi 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih awal,” ungkap Sugeng.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM RI Jisman P. Hutajulu menyampaikan bahwa PLN sebagai penyedia layanan listrik di Indonesia memiliki peran yang krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:  Fontana Hotel Bali Resmi Raih Sertifikasi CHSE dari Sucofindo

Provinsi Bali sebagai salah satu pusat kegiatan pariwisata nasional maupun internasional di Indonesia tentu memiliki tantangan tersendiri dalam memastikan ketersediaan listrik yang handal dan berkelanjutan.

“Kami memahami bahwa Bali, sebagai destinasi wisata nasional dan internasional, memiliki kebutuhan energi yang terus meningkat. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur energi yang andal dan berkelanjutan menjadi sangat penting. PLTS Nusa Penida dengan kapasitas yang dimilikinya, diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut,” ungkap Jisman.

“Salah satu pengembangan energi baru dan terbarukan, perlu didukung sistem kelistrikan yang pintar/smart, melalui pengembangan Smart Grid yang saat ini sudah digunakan dalam pengoperasian PLTS Nusa Penida. PLTS Nusa Penida bukan hanya berfungsi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah Bali, khususnya di Nusa Penida,” tambah Jisman.

Adi Lumakso Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa PLN berkomitmen penuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. PLN telah merencanakan skenario transisi energi ambisius untuk mencapai target Net Zero Emmision 2060 melalui Accelerated Renewable Energy Development (ARED), dengan tambahan kapasitas 54 GW EBT hingga tahun 2040.

“Melalui skenario transisi energi Accelerated Renewable Energy, sesuai dengan visi perusahaan, PLN akan memimpin transisi energi Indonesia dan ekonomi hijau yang terintegrasi dengan pembangunan kawasan,” ucap Adi.

PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali selaku subholding PT PLN (Persero) yang diberikan penugasan untuk mengelola dan mengoperasikan PLTS Nusa Penida mendukung penuh skenario transisi energi khususnya dalam pengembangan PLTS Nusa Penida yang telah dirumuskan oleh PT PLN (Pesero) menuju Net Zero Emmision 2060.

BACA JUGA:  Sing Main Main! Promo Tambah Daya Listrik Cuma Rp202.400

Senior Manager UBP Bali I Made Harta Yasa menyampaikan bahwa PLTS Nusa Penida mampu menurunkan emisi sebesar 4,19 ribu ton CO2e per tahun. Selain menghadirkan energi bersih, dengan adanya PLTS di Kawasan Nusa Penida juga diharapkan dapat mendukung pariwisata yang ramah lingkungan (green tourism) di Kepulauan Nusa Penida sesuai dengan komitmen bersama BUMN dalam 5 tahun kepemimpinan Erick Tohir.

“Pulau Bali memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk EBT. Dengan menghadirkan energi bersih tentunya akan berdampak pada pengurangan emisi yang akan memberikan nilai tambah bagi pariwisata Bali sebagai destinasi wisata hijau (green tourism) pada kanca nasional maupun internasional,” pungkas Made. (Red/Rls).

Post ADS 1