LINTASBALI.COM – Ala Ayuning Dewasa Ayu atau hari baik Hindu berdasarkan perhitungan Kalender Bali berlaku Selasa, Rabu dan Kamis, 5-7 Agustus 2025.
Melakukan aktifitas menurut kepercayaan umat Hindu Bali niscaya mengacu pada Ala Ayuning Dewasa Ayu atau hari baik Hindu.
Ketika hendak melakukan upacara keagamaan, memulai sebuah usaha hingga hendak melakukan kunjungan pun ada perhitungannya.
Berikut ini adalah Ala Ayuning Dewasa Hari Baik Hindu Selasa, 5 gustus 2025:
Babi Turun. Baik untuk memasang sesirep.
Kala Upa. Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.
Pararasan: Laku Bumi, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Kinasihan Amerta, Pratiti: Jati.
Berikut adalah Ala Ayuning Dewasa Rabu, 6 Agustus 2025:
Ayu Nulus. Baik untuk segala usaha.
Bojog Munggah. Tidak baik untuk menanam padi, jagung.
Dewa Ngelayang. Baik untuk membuat bangunan suci, Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.
Gni Rawana Rangkep. Baik untuk segala pekerjaan yang mempergunakan api. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah.
Kala Pati. Baik untuk membuat jerat dan memasangnya, pembuat pengrusak. Tidak baik untuk semua upacara dan pekerjaan yang lainnya.
Kala Rumpuh. Tidak baik untuk pindah rumah, memulai memelihara ayam, itik, sapi, kerbau, kambing, babi (ternak).
Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu.
Sri Murti. Baik untuk mempersembahkan yadnya kepada Dewi Sri di lumbung.
Sri Tumpuk. Baik untuk memcari burung (mepikat).
Pararasan: Laku Surya, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Langgeng Kayowanan, Pratiti: Bhawa.
Berikut adalah Ala Ayuning Dewasa Kamis, 7 Agustus 2025:
Kala Jangkut. Baik untuk membuat pencar, jaring, senjata.
Kala Siyung. Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas.
Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu.
Purwani. Tidak baik dipakai dewasa.
Srigati. Baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkan padi dari lumbung.
Srigati Turun. Baik untuk membibit/menanam padi, menyimpan padi, mengaturkan yadnya di lumbung, menanam kelapa, mulai membuat barang dagangan.
Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Patining Amerta, Pratiti: Bhawa.
***
