News

Proses Pemilihan Rektor UNHI Denpasar Menuai Sorotan, Tujuh Kandidat Dieliminasi Tanpa Penjelasan

DENPASAR, lintasbali.com — Proses pemilihan Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar periode 2026–2030 memicu tanda tanya besar di kalangan akademisi dan alumni. Dari sepuluh calon yang mendaftar, tujuh nama tiba-tiba dieliminasi sebelum tahap debat publik tanpa keterangan resmi dari Panitia Seleksi (Pansel).

Salah satu alumni UNHI, Dewa Putu Sudarsana saat ditemui di Denpasar pada Senin, 27 Oktober 2025 mengungkapkan bahwa seluruh calon awalnya dinyatakan lolos seleksi administrasi. Namun menjelang debat publik, tujuh kandidat mendadak dicoret tanpa alasan terbuka.

“Keputusan itu terkesan tergesa dan menimbulkan pertanyaan besar soal dasar penilaian. Seharusnya semua calon diberi kesempatan tampil agar publik dan sivitas akademika bisa menilai langsung,” tegasnya.

Menurutnya, proses pemilihan yang tidak transparan dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap hasil seleksi.

“Transparansi penting agar hasilnya diterima semua pihak dan mencerminkan nilai moral serta integritas lembaga,” tambahnya.

Dewa Sudarsana juga menyoroti kejanggalan dalam proses seleksi, terutama karena sejumlah kandidat bergelar profesor justru dieliminasi, sementara yang lolos sebagian besar bergelar doktor.

“Apa parameter ketua pansel dalam meloloskan para doktor dan menolak para profesor? Ini patut dipertanyakan,” ujarnya, yang juga merupakan salah satu pendiri Fakultas Teknik UNHI Denpasar.

Ia menilai keputusan tersebut mengaburkan esensi seleksi akademik yang seharusnya menekankan kompetensi dan pengalaman kepemimpinan.

Kritik dari Calon yang Gugur

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. I Wayan Winaja, salah satu calon yang tidak lolos, menyebut mekanisme seleksi kali ini janggal dan berpotensi sarat subjektivitas.

“Semua ditentukan oleh panitia tanpa ukuran yang jelas, seolah-olah didasari faktor suka atau tidak suka,” ujarnya.

Prof. Winaja juga menyoroti komposisi panitia seleksi yang dinilai kurang berpengalaman. Dari tujuh anggota, hanya satu yang pernah menjabat sebagai rektor.

BACA JUGA:  Pohon Tumbang di Renon, TRC Sumerta Kelod Bergerak Cepat

“Lucu saja, yang menilai calon rektor justru sebagian besar belum pernah menjabat rektor,” sindirnya.

Meski menerima hasil seleksi, ia berharap ke depan ada perbaikan menyeluruh agar mekanisme pemilihan lebih transparan, objektif, dan berintegritas.

“Syarat dan mekanisme perlu ditinjau ulang agar rektor yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi dan visi kepemimpinan yang kuat,” harapnya.

Tanggapan Panitia Seleksi

Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Rektor UNHI, Prof. dr. I Wayan Wita saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin, 27 Oktober 2025 menegaskan bahwa seluruh tahapan telah dilaksanakan sesuai Statuta Universitas dan prosedur yang berlaku.

“Penilaian dilakukan melalui berbagai instrumen, termasuk tes psikometrik dan studi kasus yang melibatkan pihak independen,” jelasnya.

Namun, penjelasan tersebut belum sepenuhnya menjawab berbagai kejanggalan yang disoroti oleh publik dan para kandidat yang tidak lolos.

Berikut Daftar Calon Rektor UNHI 2026–2030:

1. Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT.

2. Prof. Dr. Ir. I Wayan Muka, ST., MT., IPU, ASEAN Eng.

3. Prof. Dr. I Gede Putu Kawiana, SE., MM.

4. Dr. Cokorda Gde Bayu Putra, SE., M.Si.

5. Prof. Dr. Ir. Euis Dewi Yuliana, M.Si.

6. Dr. Dewa Nyoman Benni Kusyana, SE., MM.

7. Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si.

8. Dr. Ir. I Wayan Jondra, M.Si.

9. Dr. Ida I Dewa Ayu Yayati Wilyadewi, SE., MM.

10. Prof. Dr. Drs. I Wayan Winaja, M.Si.

Hasil Seleksi Panitia

Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan dengan multi-metode, termasuk: Tes Psychometry Emotional Intelligence (EI) pada Jumat, 10 Oktober 2025; Self-Description Assessment (penilaian deskripsi diri); Case Study (studi kasus) dan Leaderless Group Discussion (LGD) pada Senin, 20 Oktober 2025; Presentasi visi, misi, strategi pengembangan, program kerja, dan komitmen memajukan UNHI pada 21–22 Oktober 2025.

BACA JUGA:  Berbagi Kasih, Yayasan KOREM 163 Terima Bantuan Fourmi Foundation

Pansel menetapkan tiga nama calon yang berhak mengikuti Debat Terbuka di hadapan Senat dan sivitas akademika UNHI, yakni:

1. Dr. Cokorda Gde Bayu Putra, SE., M.Si.

2. Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT.

3. Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si.

Sedangkan untuk Jadwal Debat Terbuka akan dilaksanakan pada Kamis, 30 Oktober 2025; Pukul: 09.00 – 12.00 WITA
Tempat: Aula Taman Asoka, Universitas Hindu Indonesia Denpasar. (LB)

Post ADS 1