Denpasar, Lintasbali.com – Siapa yang tidak suka bermain layangan. Layang-layang merupakan salah satu warisan leluhur tradisi budaya disetiap daerah di Indonesia. Tidak terkecuali Bali. Layangan tradisional Bali sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Saat ini, musim Layangan telah tiba. Saatnya para Pelayang yang biasa disebut Rare Angon mengeluarkan kembali amunisi berupa layangan kesayangannya. Baik itu untuk dinaikkan saja maupun hanya diperbaiki karena sudah lama tidak mengudara. Musim angin saat ini menjadi surga tersendiri bagi Pelayang. Hanya dari April hingga Oktober waktu yang tepat bermain layangan.
Pelayang Bali mulai mencoba menghilangkan rasa jenuhnya dengan sesekali menaikkan layang-layang koleksinya. Pandemi Covid-19 saat ini memang membuat semua jadwal kegiatan diseluruh negara ditunda sementara waktu. Termasuk perhelatan Bali Kite Festival yang ke-43 di tahun ini. Pihak penyelenggara Bali Kite Festival untuk sementara menunda seluruh perlombaan sampai ada pemberitahuan dari pemerintah atau hingga pandemi Covid-19 ini berakhir.
Langit di beberapa wilayah di Bali saat ini sudah dihiasi dengan naiknya berbagai jenis dan bentuk layangan. Ini adalah bentuk kerinduan para Rare Angon untuk bisa menunjukkan layangan terbaiknya. Salah satu komunitas layangan di kawasan Sanur mengatakan sudah tidak sabar ingin ikut dalam setiap lomba layang-layang yang ada di Bali.
Para Rare Angon hanya bisa bersabar sambil berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga kebersamaan antar Pelayang yang selama ini sudah sangat erat hubungannya kembali bertemu dalam sebuah perlombaan Bali Kite Festival. (Red/LB/Ariek)