Denpasar, Lintasbali.com – Kehadiran Pasangan Calon (Paslon) Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara (AMERTA) dalam acara simakrama di kediaman anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Denpasar Wayan Sugiartha Jl. Pulau Kawe, Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Minggu (8/1) disambut baik para tokoh masyarakat dan pemuda Pedungan.
Simakrama kali ini dilaksanakan untuk menyerap aspirasi para tokoh dan pemuda disana, sebab mereka semua inginkan adanya pemimpin baru untuk Kota Denpasar dengan maksud Kedepannya menginginkan adanya sebuah perubahan.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar Wayan Mariyana Wandhira sekaligus sebagai tim pemenangan Paslon AMERTA menegaskan Ambara Putra dan Kertha Negara optimis mampu menjawab tantangan di Kota Denpasar.
Wandhira berkeyakinan banyak yang akan mendukung Paslon Amerta Nomor Urut 2 akan bisa sepenuhnya melakukan perubahan untuk mewujudkan Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing. “Jangan lupa 9 Desember datang ke TPS dan coblos nomor 2,” kata Wandhira menegaskan.
Menurut Wandhira, Paslon AMERTA ada ditengah-tengah masyarakat bukan sekadar hadir tapi menjadi solusi permasalahan dan perubahan untuk Kota Denpasar yang merupakan Kota Metropolitan dan bahkan dirancang megapolitan. “Mestinya Kota Denpasar lebih baik dari kabupaten lain,” tambah Wandhira.
Masalah klasik yang dihadapi Kota Denpasar yaitu sampah dan jalanan banyak yang rusak. “Betul-betul Denpasar perlu perubahan, pemimpinnya adalah Paslon Amerta yang akan merubah semua itu,” ujar Wandhira yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.
Seraya menyampaikan program visi misi Paslon Amerta dalam bidang kesehatan yaitu bagi pekerja non formal akan ditanggung pemerintah. Sektor pendidikan juga menjadi perhatian serius.
“Jika menang, tidak ada lagi dikotomi sekolah negeri dan swasta. Sekolah swasta akan disubsidi sehingga setara kualitasnya dengan sekolah negeri,” imbuhnya.
Pun demikian dalam pertanian, hasil panen petani dipermainkan oleh tengkulak. Pertanian akan dibuat menjadi setara dengan pekerjaan yang lain.
“Pertanian akan dijadikan pioneer pembangunan di Kota Denpasar. Persoalan pemasaran sudah disiapkan strategi oleh Amerta,” kata politisi asal Sanur tersebut.
Untuk Pariwisata budaya, Paslon Amerta akan berikan bantuan 30 juta pertahun untuk prajuru banjar adat 25 juta pertahun bagi sekaa teruna 5 juta pertahun, untuk PKK dan dadia 5 juta. Itupun nantinya tidak serta Merta akan membedakan umat lain. Karena kita sama, satu bangsa, satu tanah air dan satu NKRI.
Dananya dari mana? Dicarikan dengan meningkatkan 30 persen dari PAD. Selain itu kebocoran-kebocoran yang ada akan diminimalisir termasuk pendapatan pasar Desa Adat yang masih minim masuk ke kas daerah. Inilah yang akan dikembalikan kedalam program visi-misi Paslon Amerta.
“Semua itu akan terealisasi, dan tidak ada alasan tidak merealisasikan. Karena Desa Adat adalah nafas dan kekuatan Bali yang harus dikuatkan,” tambahnya. (Rls)