News Seputar Bali

Akhir 2020, Tercatat Pengguna Narkoba di Bali Mencapai 15.516 orang

DENPASAR, lintasbali.com – Penyalahgunaan Narkoba memang tidak akan ada habisnya, meskipun kita ketahui bahwa Narkoba sangatlah berbahaya. Menurut data di pusat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan hasil survei Universitas Indonesia (UI), saat ini masih ada sekitar 15.516 orang pengguna Narkoba yang tersebar di Bali.

Hal tersebut disampaikan AKBP Sang Gede Sukawiyasa, Kepala BNN Kota Denpasar dihadapan Guru dan Karyawan SMP Dwijendra Denpasar saat memberikan Sosialisasi Pencegahan Bahaya Narkoba Bagi Tenaga Pendidik, Selasa (5/4/2021) bertempat di Aula Serbaguna Yayasan Dwijendra Denpasar.

Sosialisasi Pencegahan Bahaya Narkoba Bagi Tenaga Pendidik oleh BNN Kota Denpasar kepada Guru SMP Dwijendra Denpasar, Selasa (6/4/2021)

“Menurut data BNN Pusat dan survei UI, masih ada sekitar 15.516 orang pengguna Narkoba di Bali per tahun 2020”, kata Gede Sukawiyasa.

Gede Sukawiyasa menambahkan, tahun 2015 tercatat pengguna Narkoba di Bali sebanyak 65 ribu orang. Jumlah ini sangat banyak dibandingkan tahun 2020. Tahun 2020 jumlah pengguna Narkoba turun hingga sisanya tercata 15.516 orang.

AKBP Sang Gede Sukawiyasa, SIP., MM, Kepala BNN Kota Denpasar

“Dulu kita rangking 11 di Indonesia karena jumlahnya meningkat. Sekarang turun menjadi rangking 23 se-Indonesia. Jangan salah, Narkoba adalah mesin pembunuh di Indonesia”, ujar Gede Sukawiyasa.

Pihaknya juga menambahkan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang menggunakan dan mengkonsumsi Narkoba. Mulai dari stress, depresi, ingin senang-senang bahkan mendapatkan sensasi ketenangan dalam dirinya. Untuk saat ini, pengguna Narkoba di Bali lebih banyak berasal dari wiraswasta.

Dengan diberikannya pemahaman dan sosialisasi tentang bahaya Narkoba ini, diharapkan SMP Dwijendra Denpasar menjadi Pilot Project Sekolah Bersih Narkotika (BERSINAR) di Denpasar. Hal ini sesuai dengan Visi-Misi BNN Denpasar yaitu menjadikan Kota Denpasar yang BERSINAR atau Kota Bersih Narkotika. (AR)

Post ADS 1