LINTASBALI.COM – Ala Ayuning Dewasa Ayu atau hari baik Hindu berdasarkan perhitungan Kalender Bali berlaku Sukra Pon Julungwangi, Jumat, 11 April 2025 dan Saniscara Wage Julungwangi, Kamis, 12 April 2025.
Melakukan aktifitas menurut kepercayaan umat Hindu Bali niscaya mengacu pada Ala Ayuning Dewasa Ayu atau hari baik Hindu.
Ketika hendak melakukan upacara keagamaan, memulai sebuah usaha hingga hendak melakukan kunjungan pun ada perhitungannya.
Berikut ini adalah Ala Ayuning Dewasa atau hari baik Hindu Sukra Pon Julungwangi, Jumat 11 April 2025 dan Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu, 12 April 2025 berdasarkan perhitungan dari Kalender Bali.
Sukra Pon Julungwangi, Jumat, 11 April 2025:
Dina Mandi. Baik untuk upacara penyucian diri, memberikan petuah-petuah, membuat jimat.
Geheng Manyinget. Tidak baik untuk segala pekerjaan yang penting-penting termasuk melakukan yadnya karena banyak ganguan.
Kala Kutila. Baik untuk memulai pekerjaan yang mempergunakan api.
Kala Mretyu. Baik untuk membuat senjata, mulai berperang membela kebenaran, memberi nasehat kepada orang lain. Tidak baik untuk bersenggama, segala yadnya.
Kala Temah. Tidak baik untuk dewasa ayu.
Panca Prawani. Tidak baik dipakai dewasa ayu.
Prabu Pendah. Tidak baik melakukan upacara pelantikan.
Purwani. Tidak baik dipakai dewasa.
Semut Sedulur. Baik untuk gotong royang, kerja bakti, memulai kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik mengubur atau membakar mayat.
Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Luwih Bagia, Pratiti: Separsa.
Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu, 12 April 2025:
Amerta Dadi. Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur.
Amerta Pageh. Baik untuk upacara Dewa Yadnya.
Amerta Papageran. Tidak baik untuk melakukan dewasa ayu karena mengandung pengaruh sakit-sakitan.
Kala Bangkung, Kala Nanggung. Tidak baik untuk mulai memelihara ternak.
Kala Caplokan. Baik untuk membuat alat-alat penangkap ikan seperti pancing (kail), jala, jaring, bubu, bahan untuk umpan.
Kala Empas Munggah. Baik untuk membangun rumah. Tidak baik untuk memetik buah-buahan.
Kala Jangkut. Baik untuk membuat pencar, jaring, senjata.
Kala Jengking. Baik untuk mulai belajar menari, menabuh, membuat bubu, seser, jaring. Tidak baik untuk Manusa Yadnya, nikah, upacara potong rambut.
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan.
Karna Sula. Tidak baik untuk melangsungkan perkawinan, mengambil/menangkap/membeli binatang peliharaan, mengadakan pertemuan/rapat, berbicara kepada orang lain.
Pamacekan. Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya.
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.
Sedana Yoga. Baik untuk membuat alat berdagang, tempat berdagang, mulai berjualan karena akan murah rejeki.
Semut Sedulur. Baik untuk gotong royang, kerja bakti, memulai kampanye, membentuk perkumpulan. Tidak baik mengubur atau membakar mayat.
Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Subagia, Pratiti: Sadayatana.
***




