KlUNGKUNG, lintasbali.com – Pokdarwis Desa Bakas menerima kunjungan DPD MASATA Bali (Masyarakat Sadar Wisata) yang terdiri dari I Made Ramia Adnyana (Ketua), I Nyoman Astama (Pembina) dan I Ketut Swabawa (Sekretaris) pada Jumat (29/1/2021) Bertempat di Warung Kopi Laklak Pengangon.
Agenda utama pertemuan tersebut adalah untuk menyampaikan bantuan alat protokol kesehatan dari Kemenparekraf RI melalui MASATA, dan dilanjutkan dengan diskusi tentang perkembangan desa wisata di tengah pandemi COVID-19.
Ramia Adnyana menjelaskan bahwa MASATA Bali dikukuhkan pada 3 Oktober 2020 dan dengan usia sangat muda ini telah mampu bergerak di tengah segala keterbatasan akibat pandemi.
“Diantaranya kami diundang sebagai narasumber webinar dan instruktur pelatihan tata kelola desa wisata, juga bimtek CHSE bagi desa wisata. Bulan Desember lalu kami laksanakan pengecekan Swab berbasis PCR bekerjasama dengan relawan Satgas COVID-19 Provinsi Bali dan GIPI untuk 145 orang tenaga kerja pariwisata dan kebanggan juga bagi kita di Bali bahwa kami ditunjuk sebagai salah satu narasumber untuk memaparkan materi Pengembangan Desa Wisata Mandiri pada Rakornas DPP MASATA di Bandung. Pak Swabawa selaku sekretaris yang mewakili Bali saat itu. Dan yang terbaru dan cukup viral adalah pendampingan yang dilakukan MASATA Bali untuk desa wisata Taro yang baru berjalan beberapa waktu dan akhirnya sempat dikunjungi oleh Menparekraf ketika beliau berkantor di Bali akhir Januari lalu” kata tokoh pariwisata Bali yang tengah menyelesaikan studi S3 Doktor Pariwisata pada Universitas Udayana ini.
Sementara terkait bantuan alat protkes, Nyoman Astama menyampaikan beberapa barang berupa masker, hand saniter kemasan botol kecil serta kemasan per liter.
“Sebagai asosiasi baru, MASATA telah mendapat kepercayaan dari Kemenparekraf RI untuk menyalurkan alat pendukung penerapan protokol kesehatan. Sebelumnya juga sudah diserahkan di Desa Wisata Taro serta tenaga kerja pariwisata lainnya. Dan sekarang ini MASATA diberikan mandat untuk pengembangan desa wisata mandiri di seluruh Indonesia untuk membangkitkan perekonomian daerah “ ujar Pembina MASATA Bali yang juga Konsul Kehormatan Republik Ukraina di Bali ini.
Setelah bantuan diterima I Kadek Widiasa selaku ketua Pokdarwis Desa Bakas, pihaknya menjelaskan bahwa pelaku desa wisata Bakas selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah tetap beraktifitasnya usaha pariwisata milik masyarakat lokal di wilayahnya.
“Namun jam buka tetap mengikuti penerapan PPKM dan gerakan 3M sangat ketat. Sehingga adanya bantuan hand sanitizer dan masker ini akan sangat membantu kami untuk semakin konsisten menjalankannya. Kami sampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf dan MASATA Bali” kata Widiasa yang didampingi Wayan Malendra, anggota Pokdarwis sekaligus pemilik Warung Kopi Laklak Pengangon.
Desa Wisata yang terletak di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung ini memiliki berbagai sarana rekreasi dan ikon wisata termasuk spot photo yang indah-indah.
Pengembangan desa wisata memang menjadi perhatian pemerintah saat ini mengingat desa wisata memiliki banyak potensi dan sebagai wadah penyelamatan dan pelestarian alam, budaya dan tradisi.
“Dengan karakter wilayah yang dimiliki selain potensi yang kaya ragam, kami meyakini bahwa desa wisata dapat menjadi embrio kebangkitan pariwisata Indonesia di masa next normal. Manfaatnya bagus juga untuk penciptaan lapangan kerja di desa dan menggerakkan ekonomi pedesaan”, imbuh Swabawa. (Rls)