Event News Pariwisata & Budaya Seputar Bali

ANDI AZWAN; RAKERNAS I MASATA SIAP DIGELAR DI BANDUNG

Denpasar, Lintasbali.com – Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) sebagai wadah optimalisasi kesadaran masyarakat Indonesia tentang konsep kepariwisataan bertekad menjadi sebuah epicentrum bagi pemberdayaan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

Sejak dibentuknya wadah tersebut pada 2019 silam, tahun ini MASATA akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional pertama pada 27-28 November 2020 di Prime Park Hotel Bandung, Jawa Barat.

Persiapan penyelenggaraannya telah dilakukan secara matang termasuk agenda serta topik strategis yang diharapkan dapat dirumuskan pada pertemuan nasional tersebut. Demikian disampaikan Andi Azwan, B.Bus.,MBA , Sekretaris Jendral DPP MASATA di Uluwatu, Badung ketika mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Wilayah DPD MASATA Bali, I Ketut Swabawa, CHA (14/11).

Andi Azwan menyampaikan, selain memfokuskan tentang konsolidasi kepengurusan dan program kerja nasional dengan DPD-DPC se-Indonesia, juga akan merumuskan program pendampingan manajemen desa wisata di tanah air serta terus menerus mengupayakan sinergitas MASATA dalam jejaring stakeholders kepariwisataan.

“Rakernas nanti kita buat selama 2 hari dengan agenda yang cukup padat dihadiri 46 DPD-DPC sebagai peserta dan 41 DPD-DPC sebagai peninjau. Peninjau ini adalah pengurus yang belum kami lantik namun telah diajukan formatur kandidat pengurus dan wadahnya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kami mengundang Menparekraf RI untuk membuka Rakernas mendatang” kata Andi Azwan.

Sekretaris Wilayah DPD MASATA Bali, I Ketut Swabawa, CHA

Dalam kunjungan Sekjen DPP MASATA di Bali ini Swabawa menyampaikan kesiapan DPD MASATA Bali dengan usulan yang akan dibawa di Rakernas nanti.

“Ya kami tadi sampaikan bahwa Bali akan menyampaikan beberapa usulan yang dapat dipertimbangkan sebagai rencana kerja strategis khususnya dalam penguatan desa wisata pada kategori mandiri dalam hal tata kelola dan juga upaya mencapai azas kebermanfaatan bagi masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu hal ini agar dapat mendukung program pemerintah pusat dalam menciptakan 205 desa wisata mandiri secara nasional hingga tahun 2024 mendatang” tambah Swabawa. (Rls)

Post ADS 1