News Pendidikan

Arya Astina : Renungan Pendidikan di Awal Tahun 2021

Denpasar, Lintasbali.com – Belum selesai dengan Covid-19 yang telah merubah tatanan hidup masyarakat dunia, kini muncul kabar adanya varian baru Covid-19. Varian baru ini kabarnya dapat menular lebih cepat dibandingkan Covid-19 sebelumnya. Masyarakat semakin diuji dalam merespon kondisi yang semakin tidak menentu ini.

Covid-19, telah memaksa semua pihak, termasuk insan pendidikan keluar dari zona nyaman. Untuk kemudian beradaptasi dan berinovasi menciptakan cara-cara baru. Dipastikan peran teknologi digital akan semakin vital dalam menjawab kebutuhan dunia Pendidikan. Peran teknologi digital dalam mendukung pendidikan akan semakin nyata.

I Made Arya Astina, SS., MHum, Direktur Sekolah Perhotelan Bali

Perubahan dunia semakin cepat. Anak-anak didik kita saat ini sedang belajar dan berlatih untuk keterampilan bekerja dimana pekerjaan itu sendiri kemungkinan sudah akan punah ketika mereka lulus nanti.

Kemajuan teknologi digital yang saat ini terjadi di berbagai bidang telah membuat beberapa pekerjaan terancam hilang, serta munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang belum dikenal saat ini.

Lembaga pendidikan diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang adaptif, dan tangkas (agile) sehingga mampu menjawab tuntutan industri dan juga mudah beradaptasi terhadap kondisi-kondisi yang terkadang tidak bisa kita prediksikan, seperti dimasa pandemi seperti ini. Lembaga Pendidikan harus dapat menghasilkan generasi yang punya budaya belajar mandiri, termotivasi untuk terus belajar untuk mengembangkan diri.

Di zaman yang serba digital ini, teknologi pendidikan atau biasa disebut dengan ‘edtech’ akan menjadi masa depan pendidikan. “EdTech” atau education technology adalah sebuah platform atau wadah penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi digital. Covid-19 telah memaksa meningkatnya secara cepat dan luas penggunaan EdTech di negeri ini.

Sama seperti sebuah lembaga pendidikan, edtech memerlukan pengajar untuk dapat memberikan materi kepada peserta didiknya. EdTech dapat berupa berbagai jenis layanan system pembelajaran seperti: e-learning, learning management system (LMS), Software as a Services, Massive Open Online Course (MOOC). Semua jenis layanan Pendidikan tersebut menyajikan ruang belajar virtual yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun.

BACA JUGA:  Sidparcab Denpasar 2022, Wujudkan Pramuka Penegak Yang 'NAIS'

Ruang Guru, Zenius, dan lainnya merupakan startup “EdTech jenis e-learning yang menyediakan wadah untuk penyajian materi belajar secara online melalui berbagai konten interaktif, video on demand, dan live tutoring. Startup-startup ini memberikan proyeksi masa depan di mana pendidikan tidak akan dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.

Pertumbuhan startup edtech cukup signifikan saat ini. Menurut sebuah sumber, pertumbuhan EdTech di Indonesia berada pada jumlah pertumbuhan tercepat (20%) setiap tahunnya. Pertumbuhan EdTech di negeri ini, sebelum pandemi, sudah melebihi pertumbuhan edtech di negara-negara lain di Asia, bahkan dunia (Data Januari 2019). Dengan pandemi ini, perkembangan jumlah penggunaan EdTech dipastikan semakin tinggi.

Pandemi Covid-19 ini telah merubah keengganan para pengajar (guru dan dosen) untuk mengadopsi teknologi digital. Pandemic ini telah membuat masyarakat terbiasa dengan metode pendidikan jarak jauh yang berbasis teknologi digital. Penggunaan EdTech sudah menjadi hal yang semakin biasa dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang hanya menggunakan metode tatap muka di kelas akan semakin menjadi sesuatu yang terkesan “jadul” bahkan terkesan “primitive”
Akankah ruang belajar virtual yang dihadirkan “EdTech” akan segera menggantikan ruang belajar di kampus kita? Hal ini dapat menjadi renungan kita di awal tahun baru 2021, renungan yang akan memberikan spirit untuk terus maju melakukan perubahan untuk merespon kondisi yang serva tidak menentu ini. (Arya)

Post ADS 1



error: STOP!! Silahkan kontak redaksi Lintasbali.com untuk keperluan penggunaan berita!