Denpasar, Lintasbali.com – Pentingnya mengeduksi masyarakat untuk mencegah investasi bodong, kini Akademi Trader Indonesia (ATI) siap mendidik masyarakat dan trader muda di Pulau bali, agar paham dalam pengelolaan keuangan.
“Akademi Trader Indonesia ini merupakan lembaga pendidikan perdagangan berjangka dan merupakan satu-satunya tempat belajar trading resmi di Bali,” kata Owner ATI, Nyoman Sutara.
Ia menuturkan, ATI dimulai secara independen pada tahun 2015 dengan nama Bali Traders Academy oleh Steve Kandio, Heru Prasetia dan Andre Supit. Pada tahun 2019 bertemu dengan I Nyoman Sutara, dan sepakat untuk membuka tempat belajar trading ini dengan nama Akademi Trader Indonesia yang siap untuk lebih memajukan kualitas edukasi di setiap kelas belajar.
“Kelas trading diadakan secara rutin khusus bagi masyarakat Bali agar tidak salah langkah dalam memulai bisnis forex,” ucapnya dimana acara soft launching itu juha dihadiri istri Nyoman Sutara, Steve Kandio, Heru Prasetia dan Hans Andre Martinus Supit dan Hengky Suryawan selaku Branch Manager PT Monex Investindo Futures Branch Denpasar.
Sutara menambahkan, ATI memiliki visi untuk memberikan pelayanan edukasi yang memadai bagi calon trader di seluruh Indonesia.
“Misi kami adalah menjadi salah satu lembaga edukasi perdagangan berjangka terbaik di Indonesia, baik secara online, maupun offline,” katanya.
Menurut di, akademi ini dibutuhkan di Bali karena membawa kemudahan bagi mereka yang ingin belajar cara trading tanpa harus mengalami resiko saat terjun langsung membuka akun real.
“Kami membagi program edukasi kami menjadi 2, yaitu Kelas Basic untuk pemula, dan Kelas Pro untuk mereka yang ingin memilih materi lebih lengkap,” jelasnya.
Dari segi legalitas, saat ini ATI merupakan lembaga edukasi perdagangan berjangka pertama dan satu-satunya di Bali dengan pengajar bersertifikasi resmi dari BAPPEBTI. Pengajar di ATI telah berpengalaman lebih dari 10 tahun sebagai trader sekaligus mentor trading.
“Untuk layanan, ATI memiliki fasilitas ekskusif seperti Weekly Trade Setup, Daily Trade Setup, Best Pairs to Trade, News to Keep Off dan Trading Tips yang dipublikasikan melalui channel telegram,” katanya.
Dikatakan Sutara, tren bisnis investasi/trading di pasar forex di Indonesia terus berkembang. Bahkan di tengah Covid ini, meningkat secara signifikan. Namun seiring dengan perkembangan tren tersebut, ada banyak sekali kasus penipuan oleh oknum yang mengatas-namakan trading forex dan komoditas.
“Seperti yang kita ketahui, sekarang ini sangat sedikit lembaga pendidikan terkait bisnis ini. Untuk itu, kami ikut serta menjadi salah satu lembaga edukasi bagi masyarakat Indonesia (khususnya Bali) yang ingin mendapatkan bimbingan memadai seputar trading forex dan komoditas,” jelas Sutara.