Gianyar, Lintasbali.com – Living Heritage Morning Walk diinisiasi oleh Ubud Hotels Association (UHA) sebagai asosiasi yang menaungi usaha hotel, resort ataupun villa yang ada di wilayah kabupaten Gianyar. Acara ini merupakan serangkaian dari momentum “re-opening” Monkey Forest Ubud sebagai salah satu ikon pariwisata di daerah Gianyar (5/11).
Re-opening Monkey Forest Ubud yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, merupakan momentum yang sangat baik untuk membuka pariwisata Ubud dan menggaungkan kembali bahwa Ubud dan Gianyar sudah sangat layak untuk dikunjungi.
Gede Paskara Karilo, Ketua Ubud Hotel Association (UHA) yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan selama masa pandemi setiap property dari anggota UHA telah sebagian besar mendapatkan verifikasi CHSE (Cleanliness, Hygiene, Safety and Environment) baik dari pemerintah daerah maupun provinsi Bali.
Dirinya berharap melalui Morning Walk diharapkan dapat menyebarkan lebih luas berita baik dari “re-opening” Monkey Forest Ubud sekaligus mengajak pengusaha di Ubud untuk berani membuka usahanya sehingga pariwisata di Ubud dapat bangkit kembali.
Pemilihan kegiatan “Gianyar – Bali, Living Heritage Morning Walk” bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dan membudayakan hidup sehat, serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 hotel yang merupakan anggota UHA dengan peserta kurang lebih 200 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh dan wajib menggunakan masker.
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan penuh dari Desa Pekraman Padangtegal, PHRI Gianyar, Ubud Homestay Association (UHSA) dan Yayasan Bina Wisata Ubud serta stakeholder lainnya.
“Saya berharap seluruh stakeholder pariwisata di Gianyar bangkit dengan membuka kembali usahanya agar wisatawan lokal Bali maupun Wisatawan Nusantara mulai melirik dan berwisata ke Ubud sampai nantinya Wisatawan International bisa datang kembali ke Bali sehingga Ubud memiliki mix market yang baik untuk kemajuan pariwisata ke depannya,” pungkas Gede Karilo. (Rls)