News

Bank Indonesia Provinsi Bali: Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Tantangan Stabilitas Harga Tetap Jadi Fokus

BULELENG, lintasbali.com – Perekonomian Provinsi Bali menunjukkan kinerja impresif dengan pertumbuhan mencapai 5,8 persen (year-on-year/YoY) pada triwulan terakhir. Capaian ini menempatkan Bali sebagai salah satu dari empat provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional, mencerminkan pemulihan yang semakin kuat pascapandemi dan meningkatnya aktivitas sektor riil.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Yusuf Wicaksono Hascaryotomo, mengungkapkan hal tersebut dalam kegiatan Capacity Building Sobat Media BI Bali di Menjangan Resort, Buleleng, Kamis (13/11/2025).

> “Pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,8 persen ini ditopang oleh peningkatan pada sektor pariwisata, konsumsi rumah tangga, serta industri makanan dan minuman yang terus menggeliat. Momentum positif ini menjadi bukti bahwa struktur ekonomi Bali semakin tangguh dan inklusif,” ujar Yusuf.

Namun demikian, Yusuf menegaskan bahwa capaian tersebut harus diimbangi dengan pengendalian inflasi dan stabilitas daya beli masyarakat, dua faktor utama yang menjadi fokus kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kami terus berupaya menjaga stabilitas harga agar tidak menggerus daya beli masyarakat. Pertumbuhan yang tinggi harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya angka statistik,” tambahnya.

Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat sinergi dalam menjaga pasokan pangan strategis, memperluas digitalisasi ekonomi daerah, serta memperkuat sektor UMKM agar mampu beradaptasi terhadap dinamika ekonomi global.

Transformasi Media Digital: Peluang bagi Konten Lokal

Selain membahas kinerja ekonomi, kegiatan Capacity Building Sobat Media BI Bali juga menghadirkan sesi diskusi jurnalistik digital bersama Pemimpin Redaksi Tirto.id, Racmadin Ismail, yang menyoroti transformasi ekosistem media di era digital.

Racmadin mengungkapkan bahwa saat ini terjadi pergeseran tren iklan digital dari skala nasional menuju pasar lokal, seiring meningkatnya kebutuhan pengiklan terhadap konteks dan audiens spesifik di daerah.

BACA JUGA:  Komitmen Perusahaan, BPR Lestari Bali Dukung Kegiatan Perguruan Pencak Silat Bakti Negara

“Dunia periklanan kini mulai beralih dari pendekatan nasional ke lokal. Konten yang relevan dengan karakter audiens lokal memiliki nilai engagement lebih tinggi dan menjadi target utama ke depan,” ujarnya.

Menurutnya, media lokal perlu memperkuat posisi dengan memahami profil pembaca mulai dari usia, minat, hingga kebutuhan informasi serta mengembangkan konten yang berfokus pada konteks lokal. Dengan demikian, media lokal dapat menjadi mitra strategis dalam ekosistem ekonomi digital daerah.

Sinergi Ekonomi dan Informasi Lokal

Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjaga stabilitas makroekonomi, tetapi juga mendorong literasi ekonomi dan digitalisasi informasi di kalangan media. Sinergi antara lembaga keuangan, pelaku ekonomi, dan media diharapkan mampu memperkuat ketahanan ekonomi daerah serta meningkatkan inklusi informasi bagi masyarakat Bali.

“Pertumbuhan ekonomi yang kuat harus didukung dengan ekosistem informasi yang sehat dan berkualitas. Media memiliki peran penting dalam menyebarkan optimisme dan edukasi ekonomi kepada masyarakat,” tutup Yusuf. (LB)

Post ADS 1