Business

Jaga Citra Baik Pariwisata Bali, Bank Indonesia Tertibkan 41 KUPVA BB Tak Berizin

Lintasbali.com – Sepanjang tahun 2009 tercatat jumlah transaksi pembelian valuta asing oleg KUVPA BB sebesar Rp 17,47 triliun dan transaksi penjualan valuta asing sebesar Rp 18,03 triliun yang didominasi mata uang USD dan AUD. Demikian disampaikan Agus Sistyo W selaku Kepala Divisi SP PUR Layanan dan Administrasi KPwBI Provinsi Bali di Denpasar (20/1).
Bank Indonesia mendata sampai dengan tanggal 15 Januari 2020 jumlah Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) yang beroperasi di wilayah Bali tercatat 628 kantor yang terdiri dari 126 kantor pusat, dan 502 kantor cabang. Dari 628 kantor tersebut, 385 kantor atau 61 persen diantaranya melakukan operasional di Kabupaten Badung.
“Bank Indonesia senantiasa selalu melakukan pengawasan secara off site maupun on site (pemeriksaan langsung) terhadap KPUVA BB yang ada di Bali,” kata Agus Sistyo
Pada bulan Agustus 2019 sebanyak 41 KUPVA tidak berizin dilakukan penertiban di daerah Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, Nusa Dua. Pada saat penertiban, seluruh atribut diamankan dan identitas pelaku usaha disita. Dalam melakukan kegiatan penertiban KUPVA tidak berizin, Bank Indonesia bekerja sama dengan Ditreskrimsus Polda Bali, Polres, Satpol PP, dan Desa Adat.
Hiangga 15 Januari 2020 tercatat jumlah KUPVA yang melakukan operasional di wilayah Bali adalah sebanyak 628 kantor yang terdiri dari 126 Kantor Pusat dan 502 Kantor Cabang. Sebagian besar (385 kantor atau 61%) kantor KUPVA BB , beroperasi di wilayah Badung.
Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan wisatawan terhadap operasional KUPVA ilegal, Bank Indonesia terus mengedukasi lewat penyebaran leaflet ciri-ciri KUPVA legal atau berizin, leaflet modus penipuan KUPVA dan menghimbau kepada masyarakat untuk mengenali KUPVA BB berizin melalui pendistribusian standing banner di masing-masing KUPVA BB berizin.
“Koordinasi juga terus dilakukan dengan pihak terkait untuk melakukan sidak dan penertiban termasuk juga mencari formula yang baru dan efektif untuk menertibkan KUPVA ilegal,” tegas Agus.

Ada beberapa ciri agar lebih gampang mengenali KUPVA BB yang telah mengantongi ijin. Diantaranya KUPVA BB tersebut terpampang tulisan Authorized Money Changer dan nama PT penyelenggara, terpasang nomor dan tanggal Surat Keputusan Izin Usaha (KpmIU), memajang sertifikat izin usaha kantor pusat dan kantor cabang KUPVA BB yang diterbitkan Bank Indonesia. Kemudian juga terpasang logo KUPVA BB berizin yang diterbitkan Bank Indonesia yang dilengkapi QRCode.

BACA JUGA:  Diah Srikandi : Pelaku UMKM harus Proaktif untuk Lebih Mengenal Dunia Kewirausahaan

Bank Indonesia memberikan kemudahan dalam proses perizinan, antara lain memberikan konsultasi dan proses pengajuan KUPVA tidak dipungut biaya. Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir munculnya KUPVA ilegal. (Red/LB/Rls)

Post ADS 1