Gianyar, Lintasbali.com – Road To Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru Di Provinsi Bali yang telah dilaksanakan sejak tanggal 9 Juli 2020 lalu, sampai saat ini sudah mengunjungi 8 Kabupaten/Kota, yaitu Denpasar, Karangasem, Buleleng, Tabanan, Badung, Klungkung, Jembrana dan Gianyar. Dengan demikian tinggal 1 lagi kabupaten di Bali yang belum dikunjungi, yaitu Kabupaten Bangli.
Pandemi covid 19 telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi karena wisatawan mengalami penurunan yag sangat tajam. Oleh karena itu Bank Indonesia sangat mendukung implementasi penerapan tatanan kehidupan era baru. Karena melalui penerapan tatanan kehidupan era baru ini diharapkan secara perlahan ekonomi Bali kembali bangkit.
Dipilihnya Monkey Forest Ubud sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan baik domestik dan internasional. Terlebih lagi, lokasinya yang strategis di Ubud sebagai kawasan yang sudah populer sebagai episentrum budaya dan wisata alam menjadikan Monkey Forest ini sebagai tujuan yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.
Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dalam sambutannya mengatakan, penerapan tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegitan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman. Selain itu, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health dan safety yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Monkey Forest Ubud tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS seperti pembelian tiket masuk hingga penjualan pupuk hasil pengolahan sampah yang ada diarea Monkey Forest.
“Semoga penggunaan QRIS kedepan dapat semakin diperluas hingga destinasi-destinasi wisata lainnya di Ubud dengan dioptimal sehingga mampu mencegah risiko penularan virus juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ubud Gianyar khususnya Desa Padangtegal”, kata Trisno Nugroho.
Saat ini jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 17 Juli 2020 telah mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314% dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Gianyar masih dikisaran 8,1% atau sebanyak 8.797 merchant.
Trisno Nugroho yakin setelah implementasi digitalisasi di Monkey Forest ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Gianyar. (Red/Rls)