News

BI Luncurkan S.I.A.P QRIS Digitalisasi Pembayaran di Pasar Nyanggelan Denpasar

DENPASAR, lintasbali.com – Sebagai wujud nyata komitmen dalam mendorong digitalisasi, khususnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat dan transaksi pembayaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) meluncurkan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar dilaksanakan di Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Denpasar Selatan.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jayanegara, Kepala KPwBI Bali Trisno Nugroho, Sekda Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Bendesa Adat Panjer Anak Agung Ketut Oka Adnyana, Lurah Panjer dan Kepala Bank BNI Denpasar.

Program Semarak QRIS di pasar Nyanggelan Desa Adat Panjer diselenggarakan untuk mendorong minat masyarakat dalam penggunaan transaksi nontunai berbasis digital, terutama menggunakan QRIS.

Bendesa Adat Panjer Anak Agung Ketut Oka Adnyana dalam sambutannya menyampaikan, saat ini penerapan dan penggunaan aplikasi pembayaran QRIS di Pasar Nyanggelan sudah mencapai 60 persen.

“Penggunaan QRIS di Pasar Nyanggelan sudah mencapai 60 persen”, kata Oka Adnyana.

Dirinya juga menjelaskan, Pasar Nyanggelan ini merupakan Pasar Desa yang dibangun atas bantuan dana APBN disamping bantuan pihak lain seperti LPD, Koperasi maupun lainnya. Pasar Nyanggelan ditempati sekitar 192 pedagang dengan jumlah kios sebanyak 14 buah, 37 toko, 12 los, 18 los khusus daging untuk pagi hari dan 102 kapling.

Ditempat yang sama, Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan, selain bertujuan memberikan kemudahan transaksi antara pedagang dan pembeli yang berbelanja di Pasar Nyanggelan, S.I.A.P QRIS ini diharapkan dapat mendorong peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar. Karena dari setiap transaksi menggunakan QRIS, sekian persen sudah tercatat dan masuk ke PAD Kota Denpasar.

BACA JUGA:  Bakti Sosial Himpunan Bartender Indonesia di Pura Besakih

“Kita berharap pembayaran dengan QRIS ini dapat meningkatkan PAD Denpasar serta menjadikan digitalisasi pasar”, kata Trisno Nugroho.

Trisno Nugroho juga menyampaikan, saat ini Kota Denpasar menjadi satu-satunya daerah dengan pengguna QRIS terbanyak di Provinsi Bali. Ia mengatakan sekitar 4000 merchant di Bali menggunakan QRIS, setengahnya ada di Denpasar.

Dirinya juga menyampaikan, Bank Indonesia siap melakukan digitalisasi Pasar di seluruh Bali. Dengan QRIS ini pedagang semakin maju dan tidak perlu takut pembayaran dengan uang palsu.

“Kami mendorong masyarakat digital dan siapkan masyarakat Bali untuk Go-Digital dimana Denpasar menjadi contoh penerapan QRIS di Bali”, pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jayanegara dalam sambutannya menyampaikan Pasar merupakan pondasi perekonomian yang ada di Desa Adat. Pasar sendiri mampu menghidupkan tradisi budaya di masyarakat.

Dirinya juga mengapresiasi apa yang dilakukan Bank Indonesia dalam upaya digitalisasi Pasar di seluruh Bali dengan menggunakan QRIS. Tidak hanya di Pasar, QRIS juga digunakan untuk transaksi di tempat lain seperti Hotel, Restoran dan ruang publik lainnya.

“Kami sangat mendukung penerapan QRIS. Karena dengan QRIS, Pendapatan Asli Daerah Denpasar dapat kami pantau dan catat langsung”, kata Jayanegara.

Setelah peluncuran digitalisasi secara resmi yang dilakukan dengan pemanfaatan QRIS secara serentak, Walikota Jaya Negara didampingi Kepala KPwBI Bali Trisno Nugroho serta Sekda IB Alit Wiradana meninjau penggunaan QRIS di setiap pedagang di pasar yang ada di Jalan Tukad Pakerisan tersebut. Selain meninjau QRIS, Walikota dan Kepala KPw BI Bali menyempatkan diri berbelanja di sejumlah pedagang. (LB)

Post ADS 1