Event

Bintang Puspayoga Buka Pameran Foto & Lukisan “The Soul of Mother and Child”

Lintasbali.com – Dalam rangka memperingati hari Ibu pada 22 Desember 2019, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga membuka Pameran Lukisan dan Fotografi dengan tema The Soul of Mother and Child bertempat di House of Arie Smit (HofAS) jalan Raya Sanggingan Ubud Gianyar Bali pada hari Selasa (24/12). Pameran ini diselenggarakan Komunitas Dokter yang bernama MedicArt.

Menteri PPA, Bintang Puspayoga membuka pameran foto dan lukisan di House of Arie Smit, Ubud, Selasa (24/12).

Pameran foto dan lukisan ini bukan merupakan hasil karya pelukis professional melainkan hasil karya dari para dokter yang tergabung dalam sebuah komunitas bernama MedicArt. Seluruh anggota komunitas ini adalah para dokter yang menggeluti hobi seni lukis, fotografi, dan videografi. Hasilnya pun sangat luar biasa.

BACA JUGA:  Chef Winaya, Awali Karir di Penangkapan Ikan Hingga Sukses di Hotel Berbintang

Acara pameran yang berlangsung mulai dari 24 Desember 2019 – 24 Januari 2020 ini menampilkan sekitar 100 karya lukisan dan fotografi, dilaksanakan bertujuan sebagai ajang penggalian dana bagi pembinaan seni dan budaya untuk anak-anak di pelosok Indonesia.

Bintang Puspayoga berharap melalui pameran foto dan lukisan ini dapat meningkatkan perhatian berbagai pihak dan kalangan akan isu-isu perempuan dan anak, demi mewujudkan perempuan berdaya, anak berkualitas untuk Indonesia maju.

 

Menteri PPA, Bintang Puspayoga bersama salah satu anak dalam komunitas seni di House of Arie Smit

Para dokter diharapkan memberikan dan menyediakan pelayangan kesehatan yang ramah serta meningkatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat khususnya di bidang kesehatan bagi perempuan dan anak. Peran komunitas dokter sangatlah besar dalam mendorong terciptanya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

BACA JUGA:  Semarak Lomba Mixologi Arak Bali Digelar PDI Perjuangan

Founder HofAS, dr. Pande Made K. Suteja menjelaskan House of Arie Smit merupakan gambaran jiwa dari seorang seniman Belanda. Arie Smit merupakan sosok yang tulus menggali serta menumbuhkembangkan bakat seni dari anak-anak pelosok dan marginal di Bali agar bisa bermanfaat untuk menghidupkan ekonomi kreatif anak di masa depan.

HofAs saat ini sudah membina komunitas anak-anak marjinal di Desa Blandingan Kintamani dan Desa Kenari di Kabupaten Warlouka Nusa Tenggara Timur. HofAs juga memberikan pendidikan sekaligus mengajarkan masyarakat tentang kebiasaan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

I Wayan Wita selaku founder MedicArt mengungkapkan bahwa pameran ini menampilkan semangat cinta kemanusiaan dan cinta ibu pertiwi. Anak-anak sebagai generasi masa depan sangat penting untuk dilibatkan dalam seni dan budaya sejak dini. Karena cinta seni budaya akan menumbuhkan generasi yang juga cinta kepada ibu pertiwi.

BACA JUGA:  Ayo Bangkit Bersama "Gadai Peduli", Program Diperpanjang Hingga 30 Juni 2021

Bintang Puspayoga juga berencana akan mengajak dan melibatkan MedicArt dan HofAS untuk menampilkan hasil karya seni anak-anak binaan mereka dalam mengenalkan budaya dan lingkungan kepada anak-anak pada acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 di Juli mendatang.

“Semoga apa yang kita laksanakan hari ini dapat menjadi inspirasi bagi yang lain terutama dalam mewujudkan pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan anak Indonesia. Serta bisa memberi manfaat tidak hanya bagi anak-anak di Bali melainkan di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Bintang.

Menteri Bintang juga mengungkapkan saat ini permasalahan sifat intoleran di antara anak-anak cukup banyak terjadi. Ini masalah yang harus ditangani bersama, salah satunya yaitu memupuk rasa nasionalisme dengan mengampanyekan berbagai permainan tradisional bagi anak yang berjumlah sekitar 2.600 permainan khas Indonesia. Hal ini diharapkan bisa meminimalisir kecanduan gadget dan meningkatkan rasa nasionalisme pada anak. Lintasbali.com/Ariek

Post ADS 1