DENPASAR, lintasbali.com – Hari kedua Selasa (29/6/2021) penyelenggaraan Denpasar Virtual Sales Mission yang dikhususkan untuk buyers internasional, diikuti 35 buyer dari 14 negara dan 15 seller perusahaan, 11 undangan pemerintah secara aktif. Pada kesempatan tersebut Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Denpasar, all out mempromosikan potensi Sanur sebagai pintu gerbang dibukanya border wisata internasional.
Denpasar sebagai pusat pemerintahan, pusat penyelenggaraan pendidikan, pusat bisnis yang juga pusat penyelenggaraan seni dan budaya. Selayaknya aktif mendukung upaya pemerintah mempercepat pemulihan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali.
“Untuk itu, kita mulai dari Sanur, morning of the world membuka kevakuman pergerakan pariwisata akibat pandemi. Secara sejarah, Sanur adalah cikal bakal kepariwisataan Denpasar dan Bali,” tegas Ketua BPPD Denpasar, IB Sidartha Putra membuka ajang interaktif buyers meet seller dari Ballrom Hotel Four Star Trans, Renon, Denpasar.
Menurut Ketua BPPD Denpasar, kawasan Sanur dapat memberikan pengalaman berwisata berkualitas dan mengesankan. Sanur tidak hanya memiliki sederet hotel, fasilitas akomodasi bersejarah, sampai terkini. Juga menawarkan beragam atraksi, aktivitas berwisata berkualitas lainnya baik di darat mau pun di laut.
Produk tradisi sampai dengan atraksi berteknologi seperti SeaWalker digadang-gadang sebagai pintu pembuka “border”, Sanur bersama kawasan Nusa Dua, Ubud telah disiapkan menjadi kawasan hijau (green zone) yang siap menerima, melayani wisatawan domestik mau pun internasional.
“Kami bersungguh- sungguh mempersiapkan dan menjawab tema Stay Active and have a Safe Vacation. We are ready welcoming you in Healthier Sanur. Sehingga wisatawan tetap aktif dan aman berwisata di Sanur,” ungkapnya lebih lanjut.
Tercatat dalam Denpasar Virtual Sales Mission International hadir buyer dari 14 negara antara lain Belanda, Thailand, Malaysia, Pilipina, India, Hongkong. Pada kesempatan tersebut sejumlah buyers’ memberikan tanggapan aktif terhadap presentasi sejumlah seller. Seperti diungkapkan Paul van Laarhoven – De Jong Intra – dari Belanda, melihat keseriusan pemerintah dan industri di Bali dalam menerapkan ProKes COVID-19.
“Sangat meyakinkan. Tinggal fokus mempromosikan “kecantikan/keunikan Bali”. Masyarakat Belanda dalam bulan Agustus sudah 80% tervaksin, dan mereka sudah sangat rindu berlibur. Ini pasar besar,” ungkapnya dalam chat room.
Indonesia, Bali khususnya menawarkan sejumlah paket- paket wisata istimewa, namun perlu waktu tidak kurang dari dua bulan untuk bisa memasarkannya, ungkap Cesare Ortis. Namun dia tetap menghargai keaktifan Dinas Pariwisata dan BPPD Kota Denpasar untuk tetap melakukan promosi dalam situasi kurang bersahabat saat ini. (Rls)