News

Dari Gedung Nusantara IV DPR RI, PHDI Serukan Perdamaian Dunia

JAKARTA, lintasbali.com – Bertepatan dengan Banyu Pinaruh, Minggu, 9 Pebruari 2025, PHDI Pusat diwakli oleh Sekretaris Umum, I Ketut Budiasa, hadir di Gedung Nusantara IV DPR RI dalam acara Perayaan “World Interfaith Harmony Week & International Day for Human Fraternity”.

Sebuah program yang merupakan tindak lanjut dua resolusi PBB yang dirayakan setiap tahun oleh negara-negara anggota di dunia. Khusus untuk di Indonesia, PHDI adalah salah satu pendiri Inter Religious Council of Indonesia (IRC Indonesia), organisasi lintas iman dunia yang menjadi penyelenggara acara.

Acara yang dihadiri oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Sultan Bachtiar Najamudin itu berlangsung khidmat sekaligus meriah, dengan menampilkan keragaman agama dan budaya Indonesia. Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Kehormatan IRC Indonesia yang memberikan sambutan kemudian mempersilakan pimpinan organisasi-organisasi majelis keagamaan tampil ke panggung untuk menyampaikan pesan perdamaian.

“Ijinkan kami menyampaikan pesan perdamaian mewakili agama yang paling tua”, kata Ketut Budiasa membuka pesan damai dari agam Hindu. “Para pemeluk agama perlu menggeser paradigma keagamaan dari organized religion menjadi jalan pencerahan spiritual. Karena di level spiritual inilah perbedaan-perbedaan cara dimaklumi dan setiap jiwa diijinkan mekar melalui jalan masing-masing”, lanjutnya.

Budiasa kemudian mengutip sloka dari kitab Bhagawadgita. “Di agama kami yang sangat tua, perbedaan jalan menuju Yang Maha Agung telah disampaikan dengan jelas. Dalam Gita Ia bersabda ye yathā māḿ prapadyante tāḿs tathaiva bhajāmy aham mama vartmānuvartante manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ. Wahai Arjuna, sebagaimana jalan orang-orang menuju Aku, dengan cara yang sama semua mereka Aku terima. Semua jalan itu adalah jalanKu, jalan menuju Aku”.

Budiasa kemudian melanjutkan “selain mengakui adanya banyak jalan, Ia Yang Maha Suci juga menyatakan keuniversalan cinta kasihnya. Dalam kitab yang sama Ia Yang Maha Kasih bersabda samo ’haḿ sarva-bhūteṣu na me dveṣyo ’sti na priyaḥ ye bhajanti tu māḿ bhaktyā mayi te teṣu cāpy aham. Aku adalah sama pada semua mahluk, bagiku tidak ada yang tercinta atau yang terbenci. Tetapi bagi mereka yang memujaKu dengan sepenuh hati, maka mereka ada di dalamKu dan Aku ada di dalam mereka”

BACA JUGA:  Sinergi DPRD dan JMSI Bali Siap Jalankan Fungsi Pengawasan

Budiasa kemudian mengajak hadirin untuk merenungkan salah satu Mahavakya Weda, yaitu “Prajnanam Bharman”, Tuhan adalah kesadaran. “Karena Tuhan adalah kesadaran, maka kita dapat menemukan Dia dalam berbagai sifat sesuai dengan kesadaran kita. Menjadi masuk akal, ketika orang yang pemarah akan menemukan Tuhan yang sangat pemarah. Sebaliknya, orang yang lembut dan penuh kasih akan menemukan Tuhan yang maha lembut dan maha kasih. Karenanya, kita perlu menjadikan agama sebagai jalan untuk meningkatkan kesadaran, agar kita dapat menemukan tafsir yang lebih indah, menemukan Tuhan yang maha welas asih dan maha toleran dari ajaran agama kita masing-masing”, demikian disampaikan Budiasa.

“Maka Bapak Ibu, sebagai penutup kesempatan yang indah ini, ijinkan kami menyeru: mari raih kedamaian di dalam diri, mari perindah jiwa kita, lalu mari pancarkan keindahan dan kedamaian itu kepada dunia. Saat ini dunia membutuhkan potensi terbaik dari semua agama lebih dari abad-abad sebelumnya. Mari berkontribusi, mari sumbangkan kedamaian!” seru Budiasa dari atas panggung sekaligus menutup pesan damai dari agama Hindu.

Pada acara yang dihadiri oleh 500-an orang tersebut, PHDI melibatkan semua Ormas Keagamaan Hindu Nasional sebagai peserta, serta 15 kader muda Hindu sebagai team paduan suara yang bergabung bersama puluhan umat lain untuk melantunkan Gayatri Mantram dan lagu-lagu rohani dari masing-masing agama. (Rls)

Post ADS 1