DENPASAR, lintasbali.com – Ajang tahunan bergengsi Denpasar Kite Festival IX kembali digelar oleh Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) Kota Denpasar pada Sabtu-Minggu, 30-31 Agustus 2025. Bertempat di Pantai Mertasari, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, festival ini akan memperebutkan Piala Bergilir Walikota Denpasar untuk tiga kategori utama: Bebean, Pecukan, dan Janggan Dewasa.
Festival layang-layang yang selalu dinanti ini bukan sekadar lomba, melainkan bentuk pelestarian budaya dan ajang kreativitas bagi para penggiat layang-layang tradisional Bali. Ratusan peserta dari berbagai wilayah diperkirakan akan ambil bagian dalam kompetisi ini, menjadikan langit Pantai Mertasari penuh warna dan semangat gotong-royong khas masyarakat Bali.
Mengangkat tema “Ambeking Paramartha” yang berarti menegakkan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat, festival ini diharapkan tak hanya menjadi ajang kompetisi kreatif, tetapi juga sarana memperkuat nilai-nilai luhur budaya Bali.

Denpasar Kite Festival IX Tahun 2025
Ketua Umum Pelangi Denpasar, Ir. I Wayan Mariyana Wandhira, ST., MT, menyampaikan bahwa festival ini menjadi wujud semangat komunitas dalam menjaga warisan budaya sekaligus menjadi ruang kreativitas generasi muda.
“Kami berharap Denpasar Kite Festival ke-9 ini menjadi momentum untuk mempererat kebersamaan serta menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menyatukan berbagai elemen masyarakat. Ini bukan hanya tentang menang, tapi tentang merawat tradisi dan semangat kolaborasi,” ujar Wandhira, Senin, 11 Agustus 2025 di Denpasar.
Untuk masyarakat yang ingin ikut serta dalam lomba, pendaftaran dibuka mulai 14 hingga 29 Agustus 2025, setiap hari pukul 17.00–23.00 WITA. Calon peserta diwajibkan membawa KTP saat mendaftar langsung ke Balai Banjar Tanjung, Sanur Kauh, Denpasar Selatan.
Festival ini terbuka untuk umum dan dipastikan akan menjadi daya tarik wisata yang memadukan budaya, kreativitas, dan keindahan alam pantai Bali.
Rangkaian festival rencananya akan dibuka secara resmi oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jayanegara, yang diharapkan turut memberikan semangat kepada para peserta dan komunitas layang-layang yang telah konsisten menjaga tradisi ini. (Arie)