GIANYAR, lintasbali.com – Bertempat di Tegal Dukuh Camp, sebuah DTW dari 11 unit yang dimiliki Desa Wisata Taro, tim Pokdarwis desa tersebut mendapatkan pelatihan lanjutan tentang Kepariwisataan dan Layanan Hospitality pada Desa Wisata. Kegiatan berlangsung Kamis (11/3/2021) mulai pukul 17:00-21:00 WITA.
Tim Pokdarwis dipimpin ketuanya, I Wayan Wardika, SST.Par dan dihadiri pengurus inti lainnya seperti Pikal, War, Jodi, Semadi, Sutari. Tampak berkunjung pula dari Ketua BUMDES Taro I Wayan Kerta serta Sekdes Taro I Made Rupa pada pelatihan yang dibawakan oleh I Ketut Swabawa, CHA (Sekjen DPD MASATA Bali).
Pada pertemuan ke sekian kalinya ini Swabawa menguatkan pemahaman tim pokdarwis dalam rangka melanjutkan program desa wisata dari segi penguatan dukungan dari seluruh masyarakat.
Masyarakat di desa yang terdiri dari berbagai dimensi profesi, karakter serta latar belakang pendidikan dan sosial sangat perlu dilibatkan dalam pengembangan desa wisata baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini sejalan dengan program Kemenparekraf tentang desa wisata bagaimana memaksimalkan peran serta masyarakat dalam pengembangan desa wisata pada 3 segi manfaat : menguatkan upaya pelestarian, menciptakan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan industri kreatif melalui local entrepreneurship” kata Swabawa dalam sambungan telepon tadi pagi.
Secara rinci dijelaskan materi pelatihan meliputi : menguatkan kembali UU No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, Pergub Bali No 28 tahun 2020 tentang tata kelola usaha pariwisata di Bali, customer expectations, hospitality characters, aspek kualitas dan keberlanjutan dan dilanjutkan diskusi membahas mekanisme untuk sosialisasi di banjar-banjar serta daya tarik wisata yang ada di Desa Taro.
Swabawa juga menyampaikan bahwa ketua Pokdarwis telah banyak sekali mengupayakan jejaring dengan berbagai pihak dalam mengembangkan desa wisata di daerahnya.
“Ada banyak pihak luar seperti kampus yang sudah mengubungi kami dan telah melaksanakan kegiatan baik penelitian maupun usulan tata kelola DTW dan Homestay, termasuk agenda besar kami pada Mei depan berkolaborasi dengan desa Tegalalang dan Kendran serta ICA Gianyar menyelenggarakan Gastronomy Competition dalam mengangkat kulines khas Gianyar secara gastronomic. Jadi dukungan masyarakat Taro sangat kami harapkan” kata Wardika sebagaimana ditirukan oleh Swabawa.
Sementara itu, Ketua BUMDES mengatakan bahwa pihaknya setuju dan mendukung kegiatan sosialisasi di banjar-banjar agar diprioritaskan selain ke DTW.
“Karena masyarakat kami sangat majemuk dan tidak semua paham pariwisata dan tidak bekerja di sektor itu, jadi usulan kami hal ini agar dapat ditindaklanjuti sebagai bagian dari penguatan dukungan dari masyarakat yang menyeluruh”, lanjut Wayan Kerta.
Desa Wisata Taro menoreh prestasi gemilang ketika pada akhir 2019 lalu meraih Juara Harapan 1 Lomba Desa Wisata Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan PDTT, dimana selama pandemi tahun 2020 telah dikunjungi sebanyak 14.000 lebih wisatawan lokal dan domestik sebagaimana dilaporkan oleh Perbekel Desa Taro, I Wayan Warka kepada Menparekraf RI Dr. H Sandiaga Salahudin Uno ketika mengunjungi Desa Wisata Taro pada Januari 2021 baru lalu. (SW)