Destinasi News Pariwisata & Budaya Seputar Bali

DEWITA Siap Go International

DENPASAR, lintasbali.com – Pesona yang dimiliki dan semangat pengelola Desa Wisata Taro (DEWITA) mendorong destinasi wisata alternatif di era paradigma baru industri kepariwisataan ini semakin agresif dalam gerak, inovatif dalam berkreasi serta menggurita dalam jejaring.

Bertepatan hari suci Purnama sasih Kesanga, Jumat (26/2/2021), Pokdarwis Desa Taro dengan pimpinan I Wayan Wardika, SST.PAR ditemani tim marketing Lenita berkenan diterima oleh HE I Nyoman Astama, SE.,MM.,CHA – Konsul Kehormatan Republik Ukraina di Bali yang juga sekaligus Perwakilan Kerjasama Perdagangan Ukraina dan Indonesia (Ukraine-Indonesia Commerce Corporation / UICC) di kantornya Jalan Gurita No 22, Pegok – Denpasar.

Dalam pertemuan yang diiniasiasi I Ketut Swabawa, CHA (Sekjen DPD MASATA Bali), Wardika memaparkan tentang sejarah desa Taro, potensi, keunikan serta tata kelola desa wisata yang dipimpinnya.

Disebutkan bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah desa Taro serta elemen masyarakat, pihaknya mengusung semangat bergerak cepat ketika sebagian besar yang lainnya sedang tidur.

“Jadi dengan demikian kami dapat menyiapkan desa wisata ini dengan jauh lebih baik menyongsong kebangkitan kembali pariwisata Bali pasca pandemi ini. Kami juga mengemban amanat Bapak Menteri Sandiaga Uno ketika berkunjung ke desa kami pada Januari 2021 baru lalu bahwa beliau berharap desa wisata agar mampu memberi manfaat bagi pendapatan desa, membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kata pria yang juga aktif sebagai penggiat sistem pengelolaan sampah organik yang diolah menjadi pupuk di desanya ini.

Nyoman Astama, Managing Director Pacific Holidays DMC, didampingi Permana, Manager Pacific Holidays DMC) menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap usaha yang dilakukan Pokdarwis Desa Taro di tengah kondisi sulit seperti sekarang.

Pihaknya berjanji untuk membantu promosi desa wisata Taro ke dunia internasional dan akan dimulai pada market Ukraina yang dalam waktu dekat akan dikunjunginya lagi setelah program sebelumnya ke Ukraina pada Agustus 2020.

BACA JUGA:  STIKI Indonesia Gelar Sosialisasi Gempa Bumi Menggunakan Media Komik Edukasi

“Kita harus berani buat gebrakan dengan inovasi baru untuk mendatangkan wisman ke Indonesia dan Bali”, ujar Astama.

Menurutnya, Ukraina mengirimkan hampir 1,5 juta warganya untuk berwisata ke Zanzibar dan Turki pada 2020 lalu. Mereka bahkan menempatkan Indonesia pada green zone, tapi sayang pemerintah kita belum berani menerapkan program yang strategis mendatangkan wisman dengan pengaturan super ketat sekalipun.

“Khusus desa wisata Taro ini cukup menarik seperti yang dipaparkan, kami akan segera kunjungi bersama tim dan masukkan dalam promosi wisata di Ukraina dan juga kegiatan familiarization trip Maret depan oleh 12 travel agencies Ukraina yang datang ke Bali”, kata Astama.

Disisi lain menurut Swabawa, dirinya sangat yakin sejak pertengahan tahun lalu bahwa desa wisata dapat menjadi embrio reaktivasi pariwisata pasca pandemi. Alasannya adalah desa dengan pertimbangan geografis dan demografisnya dapat dikategorikan sebagai low risk covid destination.

Negara Ukraina udaranya segar, populasi penduduk menyebar dan berjarak, sinar matahari dapat leluasa dinikmati karena sangat sedikit gedung-gedung tinggi.

“Terkait pariwisata, desa memiliki karakteristik otentisitas yang tinggi baik keramahtamahan, budaya, tradisi, alam dan sebagainya. Kami dari Masyarakat Sadar Wisata sangat mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia” kata Swabawa yang juga ditugaskan sebagai Ketua Pokja Nasional Percepatan Pengembangan Desa Wisata Mandiri DPP MASATA bersama Kemenparekraf RI sejak 23 Januari 2021 ini. (SW)

Post ADS 1