Business

Digitalisasi UMKM ‘Go Digital’ Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

MANGUPURA, lintasbali.com – Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan percepatan digitalisasi UMKM sebagai
aset devisa disektor UMKM guna membantu perekonomian negara dalam percepatan
Pemulihan Ekonomi Nasional pasca pelonggaran pandemi Covid-19, Caraka produksi menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), pada Selasa, 26 Juli 2022 bertempat di Fave Hotel Kartika Plaza, Kuta.

Era industri 4.0 akan didukung dengan era society 5.0. Perubahan ini perlu disikapi Indonesia dengan lebih bijak dan tenang. Bukan berarti santai-santai, dalam hal ini perlu menyeimbangi perubahan di era society 5.0 ini dengan mempersiapkan segala aspek yang bersinggungan dengan society 5.0, seperti lingkungan, teknologi, dan manusianya.

Dukungan terhadap UMKM di Bali saat ini sangat perlu dilakukan. Terutama dalam membantu para pelaku UMKM tersebut untuk dapat bangkit bahkan lebih berkembang lagi pasca pandemi COVID-19 melalui pemanfaatan teknologi digital, yang mendorong pemulihan PEN.

Faktanya, sektor UMKM dinilai masih mampu menjadi penggerak ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,7 persen di tengah gempuran COVID-19 yang banyak membuat sektor-sektor industri lain turun sebelumnya.

Di atas dasar tersebut, Caraka Production melaksanakan FGD di Bali, dengan mengusung tema “Mendorong pelaku usaha UMKM dalam percepatan digitalisasi UMKM untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN)”, yang diharapkan akan menjadi metode baru dalam upaya percepatan digitalisasi UMKM Bali di era industri 4.0.

Ketua Asosiasi UMKM Bali, Ngurah Taufan Ari Putra dalam memaparkannya menjelaskan, pentingnya digitalisasi bagi pelaku UMKM dan bagaimana mengubah pola pikir dalam urusan pemasaran.

juga berupaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kejelian para pelaku usaha dalam melihat serta mengoptimalkan peluang untuk meningkatkan kapabilitas para pelaku UMKM melalui FGD dalam percepatan Digitalisasi UMKM Bali di era industri 4.0 ini dapat segera terwujud secara menyeluruh.

BACA JUGA:  75 Tahun PLN Hadir, Akses Listrik di Indonesia Semakin Merata

“Digitalisasi sangat membuat perubahan khususnya di UMKM mikro. Lalu bagaimana membuat digital skill dan mindset bagi UMKM. Kami memerlukan role model untuk mengubah mindset kami di UMKM,” kata Ngurah Taufan Ari Putra.

Sementara itu, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali yang diwakili oleh Ni Wayan Meliningsih, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali dalam mengungkapkan komitmennya Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan dan mengangkat kualitas pelaku UMKM di Bali.

Meliningsih menambahkan, salah satu cara untuk menggerakkan kembali perekonomian di Bali yang membatasi pandemi dengan memaksimalkan potensi UMKM.

Keunggulan FGD ini berfokus pada percepatan Digitalisasi UMKM Bali, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM sekaligus meningkatkan kualitas produk mereka, sehingga siap bersaing di pasar nasional maupun internasional.

menyebutkan, permasalahan pengembangan UMKM di Bali saat ini yaitu Jaringan pemasaran (digitalisasi), Kualitas dan Kontinuitas Produk (teknologi produksi), Permodalan (soft infrastruktur), Validasi Data (sistem integrasi), Legalitas (diakses melalui digital) dan Kualitas sumber daya manusia (kurang cakap teknologi).

Sementara itu, perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kanwil Bali, Rudi Andimono menjelaskan sebagai salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung keberadaan UMKM di Bali, berharap melalui berbagai inisiatif yang dihadirkan ini dapat memberi dampak positif bagi pelaku UMKM Bali.

“kami pihak perbankan nasional dapat turut serta mendukung kebijakan pemerintah terutama peningkatan UMKM dari konvensional menuju tranformasi digital dalam peningkatan perekonomian khususnya di Bali,” kata Rudi Andimono.

Post ADS 1