Singaraja, Lintasbali.com – Dirjen Bimas Hindu, Kementrian Agama RI berkomitmen untuk mewujudkan pengembangan kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Rencana pengembangan lahan seluas 4 hektar kini dibidik untuk perluasan yang posisinya persis di belakang kampus yang berlokasi di wilayah Jalan Pulau Menjangan, Kelurahan Banyuning ini.
Hal itu terungkap saat Dirjen Bimas Hindu, Dr. Tri Handoko Seto melakukan kunjungan kerja ke STAHN Mpu Kuturan Singaraja, pada Minggu (8/11) siang. Lawatan perdananya ke Buleleng pasca dilantik pada Agustus lalu ini diterima langsung oleh Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. Gede Suwindia, S.Ag, M.A beserta jajarannya.
Di hadapan Dirjen, Gede Suwindia memaparkan jika kondisi sarana dan prasarana masih menjadi kebutuhan yang mendesak bagi kampus yang didirkan tahun 2016 silam. Terlebih jumlah mahasiswa yang kian bertambah setiap tahunnya sehingga membutuhkan ruang kelas yang memadai.
Khusus penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 saja, jumlah mahasiswa baru mencapai 400 orang dari 10 prodi dan satu program magister pasca sarjana. Sedangkan secara akumulasi jumlahnya sudah mencapai ribuan mahasiswa.
“Memang saat ini masih proses pembelajaran daring karena kondisi pandemi. Tetapi kalau kondisi sudah normal, tentu membeludaknya jumlah mahasiswa akan menimbulkan persolan baru, yakni terbatasnya ruang belajar,” ujar pria asal Karangasem ini.
Diakui Suwindia, saat ini pembangunan ruang kelas sedang dilakukan di areal Kampus Menjangan. Termasuk rencana pembangunan Asrama Putra-Putri bantuan Kementrian PUPR juga sedang dikaji. Jika tidak ada aral melintang, rencana pembangunan asrama bagi mahasiswa ini akan dimulai tahun 2021 mendatang.
“Kami juga berharap agar dari Kementrian Agama tiap tahunnya bisa ditingkatkan, sehingga pembangunan gedung perkuliahan bisa dituntaskan sesuai dengan maket. Termasuk rencana kami melakukan pengembangan perluasan areal kampus yang saat ini kami baru memiliki areal 1 hektar saja,” imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, Dirjen Tri Handoko mengapresiasi kerja keras sivitas akademika di STAHN Mpu Kuturan Singaraja dalam mewujudkan kampus yang berkualitas. Pihaknya pun berjanji tahun depan akan memberikan anggaran Rp 15 miliar untuk menuntaskan pembangunan ruang perkuliahan.
“Saya sudah melihat ada rencana-rencana besar, bagaimana pegembangan kampus ini kedepan. Namun demikian, sebelum melangkah lebih jauh, saya ingin melihat sebenarnya value preposisiton dari perguan tinggi ini apa? Apa yang ditawarkan pengelola perguran tinggi bagi masyarakat, bagi negara?. Sehingga kami akan mengambil keputusan membesarkan sampai sebesar-besarnya,” ujar Dirjen Handoko.
Lanjutnya, kajian ini penting dilakukan karena setiap anggaran negara harus disalurkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarkat. Pria asal Banyuwangi inipun menantang kepada pengelola untuk menunjukkan agar pengembangan kampus bisa memberikan kontribusi positif yang besar bagi pembangunan nasional, khususnya bagi Umat Hindu di Nusantara,
“Jika itu bisa dilakukan, tentu kami mengambil langkah langkah prioritas untuk membesarkan kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Termasuk pengembangan lahan hingga pembangunan sarana prasarana agar menjadi kampus besar. Kami pasti dukung,” imbuhnya sembari meninjau pembangunan gedung perkuliahan.
Pria yang menuntaskan program Doktoralnya di Meteorologi dan Geofisika Univeritas Kyoto, Jepang ini juga mengapresisasi strategi STAHN Mpu Kuturan dalam mencari sumber pendanaan hingga ke Kementrian PUPR untuk pembangunan asrama mahasiswa. Menurutnya, sumber pendanaan dalam pengembangan kampus tidak harus dari Kementrian Agama RI semata.
“Bisa dari PUPR yang memberikan program pembangunan untuk asrama putra putri. Bisa juga dari Bank Dunia. Yang penting berani bermimpi besar. Harapan saya agar kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja bisa memberikan kontribusi positif. Silahkan program disusun secara meyakinkan dan kami pasti merespon,” pungaksnya.
Seperti diketahui, saat ini STAHN Mpu kuturan Singaraja, memiliki dua kampus. Diantaranya di Jalan Kresna Singaraja dan Jalan Pulau Menjangan Kelurahan Banyuning. Khusus di kampus yang berlokasi di Jalan Pulau Menjangan, saat ini baru memiliki lahan seluas 1 hektar. Rencananya, lahan seluas 4 hektar yang posisinya berada di belakang kampus juga dibidik untuk pengembangan, sehingga total lahan menjadi 5 hektar. (Rls)