DENPASAR, lintasbali.com – Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas dalam pemanfaatan bambu, PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali mengajak seluruh anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Wana Kerta Lestari yang merupakan kelompok binaan pengelolaan dan pemanfaatan bambu di Hutan Bambu Sandan, Desa Bangli, Tabanan untuk mempelajari teknik pengawetan bambu di salah satu pengrajin bambu yang berlokasi di Gianyar, Bali, pada Rabu, 10 Juli 2024.
Melalui kegiatan ini, KTH Wana Kerta Lestari dapat secara langsung mengetahui teknik pengawetan bambu yang benar sehingga dapat diimplementasikan dalam pemanfaatan bambu yang ada di Hutan Bambu Banjar Sandan dengan tujuan meningkatkan daya tahan serta menambah jangka waktu pemanfaatan bambu untuk menghasilkan suatu produk bambu yang berkualitas tinggi.
PLN Indonesia Power UBP Bali juga menggandeng Universitas Warmadewa Denpasar dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari selaku yayasan non profit dibidang konservasi bambu yang akan berkolaborasi dalam pengembangan program untuk mendampingi kegiatan benchmark KTH Wana Kerta Lestari yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk peningkatan kapasitas binaan sesuai dengan implementasi ESG (Environment, Social and Governance).
KTH Wana kerta Lestari pada tahun 2024 ini memasuki tahun ke 2 pendampingan oleh PLN Indonesia Power UBP Bali, dimana pada tahun ini sesuai peta jalan yang telah disusun adalah memberikan peningkatan kapasitas kepada anggota kelompok salah satunya adalah keahlian pengawetan bambu yang kemudian akan dilanjut dengan produksi produk olahan bambu yang memiliki nilai jual untuk dijadikan produk unggulan dari kelompok.
I Made Surya Arnaya, Ketua KTH Wana Kerta Lestari menyambut baik kegiatan ini dan berharap kegiatan ini dapat menambah serta meningkatkan pengetahuan dan skill seluruh anggota kelompok terkait pengolahan bambu khususnya dalam proses pengawetan.
“Terima kasih PLN Indonesia Power UBP Bali, ini hal baru bagi kami, harapan kami setelah mengetahui teknik pengawetan bambu ini anggota kelompok bisa mengimplementasikannya dalam pemanfaatan bambu di Hutan Bambu Banjar Sandan sehingga produk bambu yang dihasilkan dapat memiliki kualitas yang baik, bernilai lebih serta memiliki daya saing,” ungkap Made Surya.
Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali I Made Harta Yasa menyampaikan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas kelompok perlu secara konsisten dilakukan karena pengetahuan serta keahlian yang dimiliki kelompok harus terus bertambah guna bisa memanfaatkan sumber daya hutan secara optimal dan berkelanjutan namun tetap menjaga kelestarian fungsi hutan melalui kegiatan konservasi yang rutin dilaksanakan.
“Dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya hutan secara optimal maka KTH Wana Kerta Lestari juga bisa menjadikannya lapangan usaha baru guna peningkatan perekonomian dan kesejahteraan kelompok dengan tidak mengurangi kualitas lingkungan yang selama ini sudah terjaga dengan baik,” tambah Made Harta.
Sebagai informasi, area Hutan Bambu Sandan memiliki luasan sekitar 100 hektar, dan sejak tahun 2023 KTH Wana Kerta Lestari sudah mendapatkan ijin pengelolaan hutan Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui konsep Perhutanan Sosial dimana kelompok dapat memanfaatkan sumber daya hutan selain untuk kegiatan konservasi juga untuk memperoleh manfaat ekonomi. (Red/Rls)