DENPASAR, lintasbali.com – Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Drs. KN Boy Jayawibawa, M.Si membuka secara resmi sekaligus mengapresiasi kreativitas siswa-siswi SMA Negeri 3 Denpasar yang menggelar Expo Kewirausahaan Trisma pada Senin, 24 Oktober 2022.
Penyelenggaraan Expo Kewirausahaan Trisma merupakan rangkaian kegiatan menyambut Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2022 mendatang dengan mengambil tema “Melalui Pelaksanaan Bulan Bahasa 2022 Kita Perkuat Pilar Budaya Trisma Sebagai Implementasi Penguatan Profil Pelajar Pancasila”.
Kepala SMA Negeri 3 Denpasar Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd., M.Pd menyampaikan kegiatan Expo Kewirausahaan Trisma rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang Bulan Bahasa. Namun, saat pandemi kemarin pihaknya mengadakan Expo Kewirausahaan Trisma secara virtual dan baru kali ini bisa melaksanakannya secara offline.
“Kami rutin melaksanakannya dan sangat mensupport Expo Kewirausahaan ini. Tujuannya baik yaitu mengajarkan bagaimana berwirausaha mandiri,” kata Rustinawati yang baru tiga bulan menjabat sebagai Kepala Sekolah.
Rustinawati menyampaikan, Expo Kewirausahaan Trisma 2022 tujuannya sama seperti Visi sekolah yaitu terwujudnya peserta didik yang cerdas, berbudaya dan berkarakter yang berwawasan Tri Hita karana.
“Sekolah sebagai lembaga dan satuan pendidikan ingin mencetak dan membentuk generasi-generasi yang produktif, kreatif dan cerdas melalui Expo Kewirausahaan,” imbuhnya.
Dirinya menyampaikan, produk-produk yang ditampilkan di Expo Kewirausahaan Trisma merupakan produk asli buah pemikiran dan kreativitas dari siswa-siswi SMA Negeri 3 Denpasar. Siswa-siswi mulai belajar bagaimana mengkemas sebuah produk, memajang di etalase hingga tata cara menjual kepada pelanggan.
“Barang yang dipamerkan murni kreativitas siswa mulai dari kuliner, kerajinan serta barang dan jasa,” papar Rustinawati.
Lebih lanjut mengenai pelajaran wirausaha di SMA Negeri 3 Denpasar, dirinya menyampaikan siswa-siswi sudah dibekali dengan dimensi-dimensi dasar dari kewirausahaan yang dijadikan budaya yang tidak hanya mengajarkan marketing dan membuat produk melainkan disisipkan nilai-nilai kewirausahaan melalui pembentukan karakter, disiplin, tanggungjawab dan mengenal resiko. (LB)