Badung, Lintasbali.com – Masih ingat FRii Bali Echo Beach, hotelnya para surfer di kawasan Wisata Canggu? Pasca wabah virus corona, hotel bintang 3 yang berlokasi di Jalan Munduk Catu No. 32 Canggu, Kuta Utara, Badung itu tengah melakukan berbagai cara untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Coved-19 itu. “Kami melakukan langkah-langkah nyata dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 itu,” kata Hotel Manager Hasan Bisri, Jumat (20/3).
Pria yang suka budaya Bali itu mengatakan, walau terjadi cancelation, tetapi masih ada wisatawan yang mengtinap di FRii Bali Echo Beach. Karena itu, pihaknya melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus yang sudah menyerang ke berbagai belahan dunia itu. “Kami sudah memasang hands sanitasi disetiap sudut hotel, diantaranya di lobby, kantin, toilet, lobby, pool dan publik area lainnya. Mudah-mudahan, cara seperti bisa mencegah penularan Covid-19 itu,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengecekan terhadap tamu yang chek in dengan menggunakan alat termogram, sebuah alat untuk mengetahui suhu tubuh para wisatawan. Jika suhunya diatas 37 derajat celcius, maka tamu itu disarankan untuk memeriksanakan diri. “Pengecekan seperti itu dilakukan dua kali secara berturut-turut. Jika ada tamu yang suhunya diatas 37 derajat celciul, maka kami menghubungi pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tak hanya itu, Hasan Bisri yang saat itu didampingi Komang Suastama (General Service Manager) dan Muhammad Arifai A.(Sales & Marketing Manager) menegaskan, pihaknya juga mewajibakan para tamunya menunjukan surat keterangan sehat dari negaranya, ditanyakan perjalannnya sebelum ke Bali, dan membagikan masker kepada tamu yang sakit. “Kami juga memasang tulisan sebagai ajakan untuk menerapkan pola hidup bersih, seperti mencuci tangan, menggunakan hand sanitasi serta selalu menjaga kesehatan,” ucapnya seraya menambahkan sebelumnya sudah melakukan penyemprotan destikant disetiap kamar.
FRii Bali Echo Beach juga mengkampanyekan cegah penyebaran virus dengan menggunakan tangga darurat. Sementara lift hanya diperbolehkan untuk diisi 4 orang saja, sehingga tidak terjadi desak-desakan. “Kami menyarankan tamu itu memakai tangga, sehingga ada jarak diantara mereka. Lagian, bangunan hotel tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi resiko. Kedepan mungkin jugta akan mematikan lift. Hal ini juga untuk efisiensi,” jelasnya. (LB/Rls)