DENPASAR, lintasbali.com – Sebagai upaya menghormati sekaligus memperingati Hari Kartini, Universitas Dwijendra Denpasar bekerjasama dengan PT. Pegadaian dan P-ADRI menggelar Webinar Nasional dengan mendaulat I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia sebagai Keynote Speaker yang mengangkat tema “Menjadi Kartini Masa Kini”, Rabu (21/4/2021).
Narasumber dalam Webinar Nasional ini antara lain Prof. Aquarini Priyatna, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran), Dr. Dra. Rosida Tiurma Manurung, M.Hum (Universitas Kristen Maranatha), Dr. Drs.Teddi Muhtadin, M.Hum (Universitas Padjajaran), Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A (Rektor Dwijendra University), Claudia Lorenza (Praktisi Emas, Assistant Manager (II) PT. Pegadaian (Persero)) dan Dewi Juniayanti, S.Pd., M.Pd. (Moderator dan Dosen Dwijendra University).
Menurut Dr. Ir. GEDE sedana, M.Sc., MMA, Rektor Universitas Dwijendra, Webinar Nasional ini merupakan rangkaian kegiatan “Pekan Kartini” yang diselenggarakan oleh Universitas Dwijendra selain Kontes Busana Kain Endek Khas Bali yang sesuai dengan Edaran Gubernur Bali dan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang tokoh perempuan Bali yang dilaksanakan, Senin (19/4/2021) bertempat di Aula Yayasan Dwijendra Denpasar.
Melalui Webinar Nasional dengan menonjolkan Gender, Gede Sedana berharap Perempuan Indonesia dan Perempuan Bali pada khususnya agar memiliki kesetaraan, keadilan dan peran antara laki-laki dan perempuan yang didasarkan pada kodratnya.
“Sehingga diharapkan kedepan, perempuan-perempuan yang ada ini akan memahami kewajiban dan kemudian memiliki hak-haknya dalam pembangunan di Bali dan Indonesia sekaligus menjadi aktor-aktor strategis didalamnya,” kata Gede Sedana.
Gede Sedana menambahkan, Menteri Bintang dalam paparannya menekankan bagaimana Pemberdayaan Perempuan dan Berwirausaha dilakukan di era seperti sekarang ini. Sehingga dengan konsep Gender ini, diharapkan terjadinya kesetaraan diberbagai bidang.
Untuk di Universitas Dwijendra, peran Perempuan sangat mendominasi di beberapa posisi dan jabatan strategis. Seperti Kaprodi (Ketua Program Studi) dijabat oleh Perempuan. FKIP 80 persen Perempuan, Fakultas Hukum 100 persen Perempuan, Fakultas Ilmu Komunikasi 50 persen, Fakultas Pertanian 100 persen Perempuan dan Fakultas Teknik 50 persen Perempuan. Ini menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki kualitas dan kapasitas yang mumpuni sesuai dengan bidang ilmu dan profesinya.
Untuk masalah perlindungan hukum bagi perempuan di Indonesia, Menteri Bintang menekankan bahwa perlindungan hukum untuk perempuan itu harus dan mutlak didapatkan. Perempuan yang sudah terlindungi, perempuan yang sudah berdaya dan perempuan yang hebat maka akan dapat melindungi anak-anaknya.
Dalam kesempatan baik ini, Gede Sedana juga berpesan kepada Perempuan yang ada di Indonesia dan Bali untuk senantiasa selalu berkompetisi. Karena Perempuan juga memiliki kewajiban, hak dan tugasnya tersendiri dalam pembangunan Bangsa dan Negara ini. (AR).