Business

Gelar OSBIM, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Global Mencapai 2,6 Persen Tahun 2023

MANGUPURA, lintasbali.com – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi, Bank Indonesia menggelar halal bihalal silaturahmi Idul Fitri 1444 Hijriyah bersama rekan-rekan wartawan yang dikemas secara kekeluargaan bertajuk Obrolan Santai Bank Indonesia Bareng Media (OSBIM) mengambil tema Accelerating Bali Tourism And Economic Recovery yang diselenggarakan pada Kamis, 27 April 2023 bertempat di Al-Jazeerah Sunset Road.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam pemaparannya menyampaikan Bank Indonesia tetap memprakirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 dapat mencapai 2,6%. Perkembangan ini didorong dampak positif pembukaan ekonomi Tiongkok pasca pandemi Covid – 19.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat juga diprakirakan lebih baik dipengaruhi kinerja ekonomi yang kuat pada triwulan I 2023. Kegiatan dunia usaha secara global juga menunjukkan perbaikan hingga pada Maret 2023 mencapai level tertinggi selama 10 bulan terakhir.

Trisno Nugroho, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari (kanan)

Trisno menyebut, Inflasi global menurun, meski cukup lambat. Perbaikan ekonomi global di tengah keketatan pasar tenaga kerja di AS dan Eropa mengakibatkan prospek penurunan Inflasi global berjalan lambat dan mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju. Sementara itu, respons bank sentral AS dan Eropa memitigasi risiko kasus perbankan di AS dan Eropa berdampak pada berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global. Selain itu, penurunan harga komoditas global juga mendorong berkurangnya tekanan inflasi.

Trisno menambahkan pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprakirakan akan bias ke atas dalam kisaran 4,5-5,3%. Secara spasial, peningkatan konsumsi terjadi di hampir seluruh wilayah dan diikuti kinerja ekspor yang tetap tinggi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua). Berdasarkan Lapangan Usaha, prospek sektor Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Transportasi dan Pergudangan diprakirakan tumbuh kuat.

BACA JUGA:  Cara Menentukan Besaran Premi Asuransi All Risk

“Ekonomi Bali pada triwulan IV 2022 tumbuh sebesar 6,61% (yoy), sehingga secara keseluruhan tahun 2022 tumbuh sebesar 4,84%. Secara ranking nasional,
Bali naik ke posisi 24 sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2022, setelah sebelumnya menempati posisi terakhir pada 2021,” kata Trisno Nugroho.

Untuk sistem pembayaran tunai, Trisno menyampaikan aliran kas pada triwulan I 2023 tercatat net inflow sejalan dengan pola historis menurunnya transaksi digital setelah libur Nataru, serta telah telah selesainya KTT G20. Dalam upaya menjaga ketersediaan uang Rupiah di masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri, Bank Indonesia telah melakukan kegiatan kas keliling ke titik-titik strategis di Bali dan bekerjasama dengan Perbankan dalam layanan penukaran.

Sedangkan untuk sistem pembayaran non tunai, Trisno mengatakan secara umum, indikator sistem pembayaran di Bali pada Jan-Feb 2023 melambat sejalan dengan meredanya pola siklikal libur Nataru yang mendatangkan banyak wisatawan ke wilayah Bali. Hingga Februari 2023, jumlah merchant QRIS di Bali tercatat sebanyak 620 ribu, dengan total pengguna sebanyak 657 ribu pengguna.

Berikut data jumlah pengguna sistem pembayaran non tunai di beberapa wilayah di Indonesia meliputi Jawa Barat 7.482.553 user, DKI Jakarta 4.738.552 user, Jawa Timur 4.335.427 user, Jawa Tengah 3.302.050 user, Banten 1.721.671 user, Sumatera Utara 1.432.775 user, Sumatera Selatan 832.348 user, Lampung 705.581 user, Bali 657.174 user dan
DI Yogyakarta 569.879 user.

Saat disinggung dari sudut pandang pariwisata, Trisno menyampaikan perkembangan pariwisata Bali mengalami peningkatan kunjungan. Terlihat dari jumlah International Direct Flight ke Bali semakin meningkat. Hingga 24 April 2023, sudah terdapat 32 operator maskapai yang menjangkau 16 negara dan 25 Kota.

BACA JUGA:  Safari Ramadan, PT. Pegadaian Beri Santunan Rp 100 Juta di NTB

“Pada April 2023, jumlah frekuensi kedatangan penerbangan internasional diprakirakan mencapai 2.465, atau baru 80,24% dari rata-rata tahun 2019,” papar Trisno.

Visi pariwisata Bali yaitu Sejalan dengan Bali Era Baru, maka sektor pariwisata diarahkan menjadi Quality and Sustainable Tourism yaitu Nangun Sat Kerti Loka Bali yang bermakna Menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sakala-niskala menuju kehidupan krama yang berdaulat politik, berdikari ekonomi, dan berkepribadian budaya melalui Pembangunan Semesta Berencana.

Sedangkan untuk Background transformasi ekonomi kerthi bali meliputi 5 komponen yaitu a). Struktur dan fundamental perekonomian Bali masih didominasi oleh sektor pariwisata; b). Perekonomian Bali sangat bergantung dan rentan terhadap perubahan eksternal; c). Bali memiliki potensi industri berbasis alam dan budaya yang belum dimanfaatkan secara optimal; d). Bali memiliki keunggulan Sumber Daya Manusia berdasarkan nilai-nilai tradisi budaya dan kearifan lokal; e). Struktur ekonomi Bali perlu diperkuat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Post ADS 1