DENPASAR, lintasbali.com – Semangat pelestarian budaya dan kreativitas kuliner kembali terasa dalam rangkaian Sanur Village Festival (SVF) ke-18 Tahun 2025, dengan digelarnya dua kegiatan istimewa: Lomba Ngelawar dan Fruits and Vegetables Carving Competition. Kedua ajang ini digagas oleh Sanur Chef Community sebagai bentuk kontribusi nyata insan kuliner Sanur untuk memperkaya nilai budaya, seni, dan gastronomi Bali.
Lomba Ngelawar diikuti oleh 9 sekehe Teruna Teruni se-Desa Sanur, yang menampilkan kekompakan, keterampilan, dan kecintaan generasi muda terhadap tradisi kuliner Bali. Sementara itu, 18 tim peserta turut ambil bagian dalam kompetisi Fruits and Vegetables Carving, menampilkan kreasi seni ukir buah dan sayur yang memukau dan penuh inovasi.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur sekaligus Founder Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap semangat dan partisipasi para peserta serta Sanur Chef Community selaku penggagas kegiatan ini.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif luar biasa dari Sanur Chef Community yang telah menghadirkan kegiatan yang tidak hanya memperkuat identitas kuliner lokal, tetapi juga memberi ruang bagi generasi muda untuk berkreasi dan berkompetisi secara positif. Lomba Ngelawar dan Fruits and Vegetables Carving Competition ini menjadi wujud nyata semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat Sanur dalam menjaga warisan budaya serta mengembangkan potensi pariwisata berbasis komunitas,” ujar Gusde Sidharta.
Penasehat Sanur Chef Community ini juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat Sanur Village Festival sebagai ajang yang memadukan unsur budaya, seni, lingkungan, dan kuliner dalam satu wadah perayaan bersama masyarakat.
Sementara itu, Chef Bayu Kristiawan, selaku Ketua Sanur Chef Community, mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme peserta dan dukungan penuh dari Yayasan Pembangunan Sanur.
“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang bermakna, di mana tradisi kuliner Bali tidak hanya dilestarikan tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Melalui lomba ini, kami melihat betapa kuatnya semangat anak-anak muda Sanur untuk menjaga dan mengangkat budaya lokal melalui masakan dan seni ukir yang kreatif,” ungkap Chef Bayu.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Executive Chef Hotel Griya Santrian Sanur menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang mempererat hubungan antar-komunitas dan menguatkan citra Sanur sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner.
Penyelenggaraan kedua lomba ini menegaskan bahwa Sanur Village Festival bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga sarana pelestarian nilai-nilai budaya dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kuliner dan seni. Kehadiran komunitas, generasi muda, serta dukungan lembaga seperti Yayasan Pembangunan Sanur menjadi kunci keberhasilan berkelanjutan festival ini.
Dengan semangat “Sanur for Everyone”, SVF ke-18 tahun 2025 terus menunjukkan bahwa Sanur adalah contoh harmoni antara tradisi, kreativitas, dan kemajuan. (LB/Arie)




